Mahasiswa Unand latih masyarakat cara pembuatan obat skabies

4 weeks ago 8

Padang (ANTARA) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat melatih masyarakat cara membuat obat skabies (penyakit kulit atau kudis) di Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota.

"Pelatihan dan pembuatan obat skabies ini diperuntukkan bagi kelompok ternak dan peternak mandiri setempat," kata mahasiswa KKN Unand dari Fakultas Peternakan Afdhol Okta Prianda di Kabupaten Limapuluh Kota, Jumat.

Okta Prianda mengatakan pelatihan dan pembuatan obat skabies tersebut bekerja sama dengan perangkat Nagari Koto Tinggi, serta penyuluh pertanian lapangan Kecamatan Gunung Omeh.

Dalam pelatihan itu Afdhol mengenalkan inovasi terbaru untuk pengobatan skabies yang sering terjadi pada ternak ruminansia terutama kambing menggunakan bahan herbal alami yakni daun gamal, kayu hujan, cebreng yang diekstrak menggunakan minyak goreng.

"Daun ini dipilih karena mengandung kumarin yang dapat membunuh tungau sarcoptes scabiei," kata dia.

Hasil analisis skrining fitokimia ekstrak daun gamal memperlihatkan ekstrak ini mengandung senyawa metabolit sekunder golongan alkaloid, terpenoid, steroid dan flavonoid dengan kandungan flavonoid yang paling banyak.

Kandungan senyawa aktif seperti tanin, flavonoid dan saponin di dalamnya memiliki sifat antiparasit yang membantu membunuh tungau penyebab skabies, dan meredakan gejala seperti gatal dan iritasi.

Minyak ini biasanya digunakan secara topikal dengan mengoles langsung pada area kulit yang terinfeksi, dan penggunaannya secara rutin dapat mempercepat proses penyembuhan. Namun, banyak dari masyarakat tidak mengetahui mengenai manfaat dari ekstrak daun gamal ini pada kambing.

Ia mengatakan daun gamal sendiri mudah ditemukan terutama di daerah pedesaan, dan biasanya daun ini ditanam sebagai pembatas pagar lahan atau kebun.

"Artinya, sehingga pengobatan skabies dengan bahan ini tidak sulit untuk ditemukan," ujar dia.

Lewat pelatihan pembuatan obat skabies ini harapannya peternak di Nagari Koto Tinggi bisa menangani apabila ternak terjangkit skabies. Sebagai langkah pencegahan, warga diminta menjaga kebersihan ternak termasuk sanitasi.

Program pelatihan ini tidak hanya sekadar memberikan pengetahuan bagi peternak, tetapi juga bentuk kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat. Hal ini sekaligus mengimplementasikan teori yang dipelajari di kampus yang kemudian mempraktikkannya di lapangan.

Terpisah, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pembelajaran di Luar Kampus, Unand Jonrinaldi mengatakan terdapat beberapa inovasi dalam program KKN 2025 di antaranya penerapan metode tematik.

"Mulai 2025 KKN kita laksanakan dengan berbasis tematik dan dua kali setahun yaitu periode satu Januari-Februari, dan periode dua pada Juli-Agustus," ujarnya.

Baca juga: Unand fokuskan KKN ke lokasi terdampak bencana untuk bantu warga
Baca juga: Gubernur: Pengentasan stunting KKN Unand sesuai dengan visi pemerintah

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |