Lyodra sebut dorongan inklusi keuangan digital sangat masif

5 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Penyanyi Lyodra Ginting menyebut dorongan inklusi keuangan digital belakangan menjadi sangat masif dirasakan oleh masyarakat.

Lyodra mencontohkan penampilan barunya dengan gaun oranye menyebar secara masif di berbagai ruang reklame mulai dari lift perkantoran, dinding toko ritel, papan iklan, hingga sarana transportasi bus perkotaan.

"Banyak yang colek (mention) atau kirim pesan langsung (DM) ke aku, katanya 'kak Lyodra jadi ada di mana-mana'. Aku juga melihat sendiri, muka aku kayak bisa berkeliling seluruh Indonesia karena aku ada di bus-bus, terus di Senayan ada aku, di Pondok Indah juga ada aku, di mana-mana," kata Lyodra saat acara Temu Wicara Media bertajuk "Mendorong Inklusi Keuangan Digital Indonesia bersama SPayLater" di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis.

Baca juga: OJK susun aturan baru paylater, batasi usia dan gaji minimal nasabah

Lyodra, yang hadir sebagai figur publik dalam acara tersebut, mengakui luasnya penyebaran pesan edukasi tersebut, menunjukkan komitmen kuat dari sektor usaha dalam menyuarakan literasi keuangan digital ke seluruh pelosok negeri.

Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko SPayLater Indonesia, Anggie Ariningsih, menjelaskan bahwa kampanye mereka bertujuan menjangkau masyarakat yang belum sepenuhnya terlayani oleh lembaga perbankan formal, serta menekankan pentingnya mencapai "merdeka finansial" melalui pengelolaan keuangan yang bijak.

"Inklusi keuangan bukan hanya tentang akses teknologi, tetapi juga pemberdayaan masyarakat agar mampu mengambil keputusan keuangan yang bertanggung jawab. Kami menyediakan opsi cicilan nol persen hingga 24 bulan dan berbagai insentif untuk transaksi yang terencana dan terukur," kata Anggie.

Baca juga: OJK terima 160 pengaduan terkait Spaylater per Juli 2024

Sistem pembayaran ini telah memperluas jangkauan bisnis dan transaksi mereka, sehingga dapat secara signifikan mendukung pemerataan ekonomi digital.

Dampak positif layanan itu juga sampai kepada pelaku usaha dan jenama fesyen lokal, Zalmore.

Chief Marketing Officer Zalmore Jonathan Febrian mengatakan operasional usaha yang telah berjalan 10 tahun semakin berkembang sejak tersedianya sistem pembayaran SPayLater di berbagai ritel, platform lokapasar maupun toko luring, membuat pelanggan menjadi lebih percaya diri untuk membeli barang dari toko mereka.

​​​​​​"Saya juga melihat banyak perilaku konsumen yang berubah. Karena yang mereka awalnya menunda 'check out', hanya masukkan ke keranjang, mungkin nunggu gajian atau nunggu dapat uang tambahan. Dengan adanya SPayLater ini, mereka jadi lebih berani, mungkin lebih terencana juga untuk para pelanggan yang ingin tampil 'outfit'-nya lebih 'stylish', lebih rapi. Mereka bisa mempunyai dulu produknya tanpa harus membayar penuh," kata Jonathan.

Baca juga: Kiat ampuh cegah gagal bayar tagihan PayLater

Baca juga: Menahan diri dari godaan utang

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |