KSAL minta prajurit pegang tiga prinsip saat jadi awak KRI Belati-622

1 month ago 10
Kapal ini bermesin hybrid yakni terdiri dari propulsi water jet dan propeller yang membuat KRI ini irit bahan bakar namun tetap memiliki tenaga besar

Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali meminta komandan kapal dan para awak KRI Belati-622 untuk memegang tiga prinsip utama dalam menjalankan misi menjaga laut Indonesia.

"Pertama, tanamkan selalu dalam sanubari bahwa setiap keberhasilan dan keselamatan tugas semata-mata atas izin kehendak Tuhan yang maha kuasa," kata Ali saat acara penyerahan KRI Belati-622 dari Kementerian Pertahanan ke TNI AL di dermaga Kolinlamil, Jakarta Utara, Jumat.

Karenanya, Ali mengingatkan pada prajuritnya untuk selalu memulai aktivitas ataupun misi di laut dengan memanjatkan doa kepada yang maha kuasa.

Kedua, Ali meminta kepada para prajuritnya untuk menggunakan KRI Belati-622 hanya untuk kepentingan negara. Setiap aktivitas yang dilakukan dengan KRI harus bisa dipertanggungjawabkan karena kapal tersebut dibeli dengan uang rakyat.

Baca juga: KSAL lantik Letkol Tigor Antoni jadi Komandan KRI Belati-622

"Setiap baut, lembar baja, dan sistem yang ada di kapal ini mencerminkan kepercayaan bangsa kepada kalian jangan pernah sia-siakan amanat tersebut," jelas Ali.

"Ketiga, kenali dan pahami setiap bagian sistem dari kemampuan yang dimiliki oleh kapal perang ini dan laksanakan setiap tugas dengan disiplin loyalitas, dan dedikasi yang tinggi," jelas Ali.

Ali juga meminta para prajuritnya merawat kapal ini dengan baik agar bisa terus dipakai untuk mempertahankan kedaulatan laut Indonesia.

Dengan berbekal pesan tersebut, Ali berharap seluruh prajurit yang mengawaki KRI ini dapat bekerja dengan maksimal dalam menjalankan tugas negara.

Baca juga: KSAL jelaskan makna dibalik pemberian nama KRI Belati-622

Untuk diketahui, KRI Belati-622 merupakan kapal cepat rudal (KCR) yang diproduksi oleh PT. Tesco Indomaritim.

KCR 60 meter ini merupakan kapal perang multifungsi yang dapat digunakan sebagai kapal patroli ataupun kapal kombatan untuk melakukan penyerangan.

Kapal ini bermesin hybrid yakni terdiri dari propulsi water jet dan propeller yang membuat KRI ini irit bahan bakar namun tetap memiliki tenaga besar.

Kapal yang dapat menampung 62 awak ini dapat melaju dengan kecepatan maksimal 30 knots dan dilengkapi Combat Management System (CMS) dengan persenjataan yang lengkap.

Kapal ini nantinya akan bertugas di wilayah Komando Armada (Koarmada) III yang berada di wilayah Sorong, Papua, Barat Daya.

Pewarta: Walda Marison
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |