Changsha (ANTARA) - Dalam perjalanan perdananya ke China, Park Jun-min dari Korea Selatan (Korsel) langsung memilih Zhangjiajie sebagai destinasi utama, kota "Avatar" yang dikenal secara global berkat lanskapnya yang menakjubkan bak negeri dongeng.
"Sangat luar biasa! Saya pikir saya sudah siap setelah melihat foto-foto dan video, tetapi berada di sini secara langsung, dikelilingi oleh puncak-puncak yang menjulang tinggi dan tebing yang diselimuti kabut, terasa seperti melangkah masuk ke negeri dongeng," ungkap Park dengan kagum saat mengunjungi Taman Hutan Nasional Zhangjiajie.
Terletak di wilayah pegunungan barat laut Provinsi Hunan, China tengah, Zhangjiajie merupakan kota wisata yang terkenal sekaligus inspirasi nyata bagi pegunungan melayang dalam film blockbuster Hollywood Avatar.
Meskipun terkurung daratan dan jauh dari perbatasan China, kota ini telah berkembang menjadi gerbang populer bagi wisatawan internasional, didorong oleh kebijakan bebas visa yang diperluas serta pelonggaran kebijakan transit oleh China.
Saat menyusuri jalanan yang ramai di Zhangjiajie, para pengunjung dapat mendengar berbagai bahasa dari seluruh dunia. Restoran barbeku Korea, rumah makan Jepang, hingga kafe bergaya Barat berjajar di sepanjang trotoar, sementara papan petunjuk dalam berbagai bahasa dapat ditemukan di tempat-tempat wisata maupun hotel.
Di pasar-pasar lokal, bahkan pemilik kios pun telah mempelajari beberapa frasa asing untuk menyambut para pelanggan internasional.
Dalam tujuh bulan pertama 2025, Kota Zhangjiajie telah menerima 722.000 wisatawan mancanegara (wisman), dengan total pengeluaran mencapai 380 juta dolar AS, mencatat peningkatan tahunan masing-masing sebesar 14,2 persen dan 16,4 persen.
Meskipun memiliki jumlah penduduk tetap kurang dari 1,5 juta, lebih dari 300.000 orang bekerja di sektor-sektor yang berkaitan dengan pariwisata selama periode puncak kunjungan.
Di antara para pengunjung inbound ke Zhangjiajie, wisatawan dari Korsel tercatat sebagai yang paling banyak. Selama bertahun-tahun, negara tersebut telah menjadi sumber wisman terbesar bagi kota tersebut.
Pada Juli lalu, komedian Korsel Kim Won-hyo ditunjuk sebagai duta promosi untuk salah satu kawasan wisata di Zhangjiajie. Otoritas setempat menyatakan bahwa mereka berencana memanfaatkan pengaruh Kim dan tokoh masyarakat Korsel lainnya untuk lebih lanjut mengembangkan pasar pariwisata dari negara tersebut dan memperdalam pertukaran budaya serta pariwisata antara kedua negara.
Setelah beberapa kali mengunjungi Zhangjiajie, Kim menyaksikan adanya perubahan dalam jumlah pengunjung kota tersebut.
"Dulu, kaum muda Korsel biasa mengirim orang tua mereka ke kota ini sebagai tanda bakti. Namun, dalam kunjungan terakhir saya, saya senang melihat lebih banyak kaum muda Korsel yang datang langsung mengunjungi objek-objek wisata tersebut sendiri," ujar Kim.
Zhangjiajie kini menarik para pengunjung yang lebih jauh di luar Korsel. Pada 2024, kota tersebut telah menyambut wisman dari 183 negara dan wilayah, meningkat 50 lebih banyak dibandingkan rekor sebelumnya.
Pasar-pasar emerging seperti Malaysia, Thailand, Jepang, Singapura, Eropa, Amerika Serikat, dan Timur Tengah turut berkontribusi terhadap daya tarik internasional Zhangjiajie yang terus berkembang.
"Setiap puncak batu pasir kuarsit menjulang seperti pilar, berdiri berderetan," kata Liu Yang, wakil sekretaris jenderal Asosiasi Pariwisata Zhangjiajie.
Dia menjelaskan bahwa pemandangan unik Zhangjiajie yang seperti negeri dongeng mencerminkan lanskap puitis yang sering dibayangkan banyak orang asing ketika memikirkan China.
Dengan perluasan jangkauan produk-produk pariwisata dan peningkatan layanan dalam beberapa tahun terakhir, bahkan kota kecil di pedalaman ini kini mampu memberikan pengalaman perjalanan yang memuaskan bagi wisatawan internasional.
Di salah satu toko suvenir lokal, pengunjung asal Filipina, Ezekiel Santos, membayar menggunakan GCash, dompet digital dari negaranya.
"Dulu saya biasa menukar mata uang di bank sebelum bepergian ke luar negeri. Namun sekarang di China, saya cukup memindai dan membayar menggunakan aplikasi serupa yang biasa saya gunakan di rumah. Prosesnya cepat, praktis, dan nilai tukarnya juga menguntungkan," paparnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Provinsi Hunan meluncurkan serangkaian kebijakan untuk mempermudah perjalanan bagi wisman, yang meliputi prosedur masuk, pembayaran, transportasi, dan perbelanjaan.
Pada Januari 2025, 18 departemen tingkat provinsi secara bersama-sama mengeluarkan 12 langkah untuk lebih lanjut meningkatkan pariwisata inbound sekaligus memastikan pengalaman yang lebih lancar dan menyenangkan bagi wisatawan internasional.
"Kenaikan pariwisata inbound yang stabil mendorong kami untuk meningkatkan standar di bidang-bidang seperti infrastruktur, kualitas layanan, dan pengembangan sumber daya manusia," sebut Tian Hongman, wakil direktur Biro Kebudayaan, Pariwisata, Penyiaran, dan Olahraga Zhangjiajie.
"Zhangjiajie sedang menyambut dunia dengan profesionalisme dan keterbukaan yang lebih besar, dan kami berharap setiap pengunjung yang datang ke sini dapat merasa seperti berada di rumah sendiri," tutur Tian.
Pewarta: Xinhua
Editor: Ade irma Junida
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.