New York City (ANTARA) - Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Perubahan Iklim (UN Framework Convention on Climate Change/UNFCCC) pada Selasa (28/10) merilis laporan sintesisnya tentang kontribusi-kontribusi yang ditentukan secara nasional (nationally determined contribution/NDC) 2025, yang menunjukkan peningkatan kualitas, kredibilitas, dan cakupan ekonomi.
Dirilis menjelang COP30 yang akan digelar di Brasil bulan depan, laporan tersebut mencakup rencana-rencana iklim nasional yang secara resmi diserahkan dalam pengajuan NDC antara 1 Januari 2024 hingga 30 September 2025.
Laporan ini memberikan indikasi baru tentang kemajuan yang nyata dan semakin meningkat dalam aksi untuk mengatasi perubahan iklim melalui upaya nasional yang didukung oleh kerja sama global berdasarkan 64 NDC baru yang diajukan oleh 64 pihak kepada Perjanjian Paris, yang mencakup sekitar 30 persen dari total emisi global pada 2019.
Dalam NDC mereka, para pihak menetapkan target iklim nasional baru serta rencana untuk mencapainya yang berbeda dari target sebelumnya dalam hal kecepatan dan skala, urai laporan itu.
Berdasarkan laporan tersebut, para pihak membelokkan kurva emisi gabungan mereka semakin ke bawah, meski masih belum cukup cepat.
Pendekatan seluruh ekonomi dan seluruh masyarakat yang tampak dalam daftar NDC menunjukkan aksi iklim yang kuat sebagai pilar yang semakin penting dalam memastikan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi, lapangan pekerjaan, kesehatan, serta ketahanan dan keterjangkauan energi, serta banyak keharusan kebijakan lainnya, di berbagai negara, ungkap laporan itu.
"Meski demikian, jelas bahwa percepatan besar-besaran masih diperlukan dalam mencapai reduksi emisi secara lebih cepat dan mendalam serta memastikan bahwa manfaat yang luas dari aksi iklim yang kuat dapat menjangkau semua negara dan bangsa," papar laporan itu.
Guna memberikan gambaran yang lebih luas tentang kemajuan global menjelang COP30, UNFCCC telah melakukan beberapa perhitungan tambahan yang juga menyoroti NDC atau target-target baru yang diajukan atau diumumkan hingga penerbitan laporan ini, kata Stephane Dujarric, juru bicara sekretaris jenderal PBB, dalam sebuah taklimat harian.
"Mereka mengatakan bahwa gambaran yang lebih luas ini menunjukkan emisi global jelas menurun untuk pertama kalinya, dan akan mencapai sekitar 10 persen pada 2035. Laporan ini juga menggarisbawahi bahwa meskipun terlihat ada kemajuan nyata, percepatan besar-besaran diperlukan untuk mencapai pengurangan emisi yang lebih cepat dan lebih mendalam, sehingga batas kenaikan suhu 1,5 (derajat Celsius) dapat tetap tercapai," ujarnya.
"Baik sekretaris jenderal PBB maupun UNFCCC sama-sama sependapat bahwa sains sudah menunjukkan dengan sangat jelas, menekan kenaikan suhu hingga kembali ke ambang 1,5 derajat (Celsius) sangatlah mungkin dan penting untuk dilakukan, setelah baru-baru ini kenaikan suhu sempat melampaui batas tersebut," kata Dujarric.
Pewarta: Xinhua
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































