Kiai Azaim sayangkan narasi kritik mendiskreditkan pesantren

4 hours ago 1

Situbondo (ANTARA) - Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo K.H.R. Achmad Azaim Ibrahimy menyayangkan narasi-narasi kritik mendiskreditkan pesantren yang secara etika jurnalistik jauh dari hal yang bermoral.

"Mereka mengkritik untuk membangun alhamdulillah, tetapi kalau narasinya adalah kebencian?," kata Kiai Azaim di acara tasyakuran sebagai Pesantren Transformatif ajang Pesantren Award 2025 di Aula Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo, Jawa Timur, Kamis.

Baca juga: Plt Ketum PPP minta dukungan Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Situbondo

Ia mengaku telah menyampaikan kepada Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo yang hadir dalam acara tasyakuran itu bahwa pesantren memberikan jawaban prestasi sebagai "Pesantren Transformatif" di ajang Pesantren Award 2025 yang digelar Kementerian Agama Republik Indonesia.

Kiai Azaim menyampaikan insan pesantren cukup dengan menunjukkan prestasi yang diperoleh, dan sekaligus berkhidmat kepada seluruh pesantren dan kiai serta santri yang beberapa waktu lalu merasa tersakiti dan terzalimi.

"Kami mohon izin untuk memberikan sumbangsih jawaban nyata berupa prestasi-prestasi (yang diraih pesantren)," tutur cucu pahlawan nasional K.H.R. As'ad Syamsul Arifin itu.

Kiai Azaim menambahkan tema kegiatan hari ini adalah merawat nikmat Allah yang diberikan, dan itulah kunci anugerah selanjutnya.

Baca juga: Cak Imin ziarah makam pahlawan nasional Kiai As'ad di Situbondo

Baca juga: Bappenas ungkap peran santri-pondok pesantren dalam pemulihan ekonomi

Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama RI, katanya, melakukan suatu penilaian di ajang Pesantren Award 2025, dari sekian banyak pesantren di Indonesia, Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo meraih sebagai Pesantren Transformatif.

"Alhamdulillah, ini sekaligus amanat dipundak kita semua untuk terus merawatnya dengan lebih baik lagi, dan banyak tugas yang belum selesai, evaluasi, tentu ini berat tantangannya. Semoga prestasi ini menjadi kesyukuran yang terus dirawat dengan sebaik-baiknya. Ada banyak harapan di masa depan, ada banyak doa-doa yang harus kita munajatkan," katanya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |