Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan pentingnya disiplin dan integritas sebagai fondasi utama dalam membentuk generasi muda calon pemimpin bangsa di masa depan.
“Baret yang kalian kenakan hari ini bukan sekadar tanda diterimanya kalian sebagai taruna-taruni. Tapi menjadi wujud komitmen moral untuk menjaga kehormatan, solidaritas, dan tanggung jawab,” kata Khofifah saat memimpin Upacara Pembaretan 1.346 siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Taruna se-Jawa Timur Tahun 2025 di Dermaga Madura, Komando Armada (Koarmada) II TNI Angkatan Laut Surabaya, Kamis.
Sebanyak enam SMAN Taruna se-Jatim mengikuti kegiatan tersebut, yakni SMAN Taruna NALA, SMAN 3 Taruna Angkasa, SMAN 2 Taruna Bhayangkara, SMAN 5 Taruna Brawijaya, SMAN Taruna Madani, dan SMAN 2 Taruna Pamong Praja.
Tak kurang dari 3.500 orang tua dan wali murid turut menyaksikan prosesi tersebut.
Gubernur Khofifah menjelaskan baret yang dikenakan para taruna bukan sekadar atribut seremonial, melainkan simbol tanggung jawab dan komitmen moral.
Baca juga: Khofifah: 80 tahun Jatim bukti ketangguhan dan sinergi
“Ini adalah janji kepada diri sendiri bahwa kalian siap menjadi bagian dari generasi yang tangguh dan berintegritas serta calon pemimpin masa depan,” ujarnya.
Sebelum menerima baret, seluruh taruna menjalani masa basis selama tiga bulan yang mencakup pelatihan Peraturan Baris Berbaris (PBB), Peraturan Urusan Dinas Dalam (PUDD), Bela Negara, Wawasan Kebangsaan, Peraturan Penghormatan Militer (PPM), Cara Memberikan Instruksi (CMI), dan Sosialisasi Peraturan Kehidupan Taruna.
Menurut Khofifah, masa pembentukan karakter tersebut menanamkan disiplin dan tanggung jawab tinggi.
“Dari proses inilah lahir generasi yang tangguh, berkarakter, dan berintegritas. Pendidikan ketarunaan bukan sekadar latihan fisik, tapi juga wadah pembentukan moral, religiusitas, dan tanggung jawab sosial,” katanya.
Gubernur perempuan pertama Jatim itu menilai pembiasaan positif dalam kehidupan taruna menjadi fondasi penting bagi calon pemimpin masa depan.
Baca juga: Khofifah ajak peserta PKN II sukseskan program prioritas nasional
Ia juga mengingatkan pentingnya kesiapan generasi muda menghadapi era disrupsi teknologi dan kecerdasan buatan.
“Kalian harus siap menghadapi perubahan zaman. Bangunlah nalar kritis, kembangkan kreativitas, jadilah inovatif dan kolaboratif, namun tetap beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Itulah bekal utama menuju Indonesia Emas 2045,” pesannya.
Dalam kesempatan yang sama, Khofifah menyampaikan rasa bangga terhadap para taruna yang menampilkan kemampuan peralatan militer Angkatan Laut.
"Mereka, anak-anakku berjajaran di belakang taruna ada KRI Surabaya, KRI Banjarmasin, KRI Gusti Ngurah Rai dan KRI yang paling baru dan paling besar se-Asia yaitu KRI Brawijaya,” tuturnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur serta TNI, Polri, dan lembaga mitra seperti Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dan Pondok Pesantren Darullughah Wadda’wah (Dalwa) Pasuruan atas dukungan dalam membangun ekosistem pendidikan ketarunaan.
Baca juga: Khofifah anugerahkan Lencana Jer Basuki Mawa Beya kepada Akhmad Munir
Sebagai bentuk penghargaan, Khofifah menganugerahkan Lencana Jer Basuki Mawa Beya Kategori Perak kepada lima kepala sekolah SMAN Taruna se-Jatim dan piagam prestasi kepada 12 taruna-taruni terbaik selama masa basis.
Selain itu, penghargaan Gerakan Sekolah Bermural dan Berkarakter (GSBB) juga diberikan kepada SMAN Taruna Bhayangkara, SMAN 3 Taruna Angkasa, dan SMAN Taruna Madani.
“Semoga penghargaan ini menjadi penyemangat untuk terus berprestasi dan menjaga nama baik sekolah, daerah, dan bangsa,” ujarnya.
Khofifah juga mengajak seluruh taruna untuk menjadikan pembaretan sebagai awal perjalanan pengabdian menuju Indonesia Emas 2045.
“Mari kita wujudkan sumber daya manusia unggul menuju Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara, dan bersama-sama menyongsong Indonesia Emas 2045 melalui semangat Jatim BISA (Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif),” katanya.
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.