Tangerang (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI kembali mengevakuasi sebanyak 10 warga negara Indonesia dari Yaman bagian Utara mengingat situasi keamanan di negara itu tidak kondusif.
"Siang tadi telah tiba dengan selamat warga negara Indonesia yang sudah kita evakuasi dari Yaman. Total keseluruhan dari WNI ini berjumlah 10 orang," kata Direktur Pelindungan WNI (PWNI) Kemlu RI Judha Nugraha di Tangerang, Kamis.
Ia mengatakan proses evakuasi kepada 10 WNI ini terdiri dari sembilan orang mahasiswa dan satu orang pekerja migran Indonesia.
Keseluruhannya, kata Judha, mereka yang masuk ke dalam gelombang pertama proses evakuasi yang dilakukan pemerintah Indonesia pada periode tahun ini. "Total ada 14 gelombang," ujarnya.
Baca juga: Kemlu: Tidak ada WNI korban serangan Israel ke pelabuhan Yaman
Baca juga: Yaman diserang AS-Inggris, Kemlu pastikan tidak ada WNI jadi korban
Ia menuturkan, mereka yang saat ini sudah kembali ke tanah air berasal dari daerah Banten, Jakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan.
Dengan kembalinya ke 10 WNI dari Yaman ini, pemerintah akan langsung memulangkan ke daerah masing-masing dengan jaminan keselamatan dan kesehatan.
"Kalau secara keseluruhan dalam evakuasi gelombang pertama ini ada 14 orang, 10 WNI kembali ke tanah air dan empat WNI memilih tinggal di Yaman Utara tepatnya Tarim," ungkapnya.
Dia juga mengatakan, untuk langkah selanjutnya pihaknya bakal kembali mengevakuasi sebanyak 18 orang WNI dari Yaman dalam waktu dekat ini setelah penyelesaian proses keimigrasian yang dilakukan oleh negara setempat.
"Pemerintah RI saat ini juga berencana memfasilitasi evakuasi gelombang kedua. Hingga saat ini sebanyak 18 WNI telah menyatakan kesediaannya untuk mengikuti proses evakuasi gelombang kedua tersebut yang mayoritas merupakan perempuan, anak dan lansia," ucapnya.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia pada tanggal 17-18 Mei 2025, mengevakuasi WNI melalui jalur darat dari Yaman Wilayah Utara menuju Rumah Pelindungan KBRI Muscat di Kota Tarim, Yaman Wilayah Selatan, selama 35 jam perjalanan darat.
WNI itu kemudian melanjutkan perjalanan ke Salalah, Oman, pada tanggal 21 Mei 2025 dan selanjutnya diterbangkan menuju Jakarta.
Menyikapi situasi keamanan di Yaman Wilayah Utara, KBRI Muscat telah menetapkan status Siaga I untuk wilayah Yaman Utara yang meliputi wilayah Hudaidah, Sana’a, Dhamar, Taizz, dan Turbah.
"Beberapa langkah pelindungan telah diambil pemerintah, antara lain koordinasi intensif dengan kementerian/lembaga terkait, pembaruan data WNI di wilayah Yaman, pemutakhiran rencana kontingensi termasuk rute evakuasi, serta koordinasi dengan pihak berwenang setempat untuk menjamin safe corridor pergerakan WNI ke wilayah yang lebih aman," paparnya.
Ia mengimbau kepada WNI yang hendak menjalani atau yang berada di Yaman agar tetap waspada, menghindari lokasi yang rawan maupun kerumunan massa, meminimalisasi pergerakan yang tidak perlu, serta menjalin komunikasi erat dengan KBRI Muscat.*
Baca juga: WNI disandera di Yaman, Kemlu sebut tak ada permintaan tebusan
Baca juga: Kemlu: WNI yang disandera Houthi di Yaman dalam kondisi sehat
Pewarta: Azmi Syamsul Ma'arif
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025