Purwokerto (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyiapkan Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menjadi kota berkelanjutan pada tahun 2045 melalui Program Integrated City Planning (ICP/Perencanaan Kota Terpadu).
Ditemui usai beraudiensi dengan Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono di Ruang Joko Kahiman, Rumah Dinas Bupati, Purwokerto, Banyumas, Kamis, Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PU Wilayah II Badan Pengembangan Infrastuktur Wilayah (BPIW) Kementerian PU Melva Eryani Marpaung mengatakan Kabupaten Banyumas khususnya Purwokerto telah ditetapkan sebagai salah satu dari 10 kota prioritas Program ICP.
"Itu seluruh Indonesia, mulai Sumatera bagian utara dan selatan, Jawa memang Banyumas sebagai perkotaan, dan ada di Sulawesi, Maluku, dan Papua, ada 10 kota," katanya.
Menurut dia, Banyumas merupakan satu-satunya kabupaten di Pulau Jawa yang mendapatkan Program ICP karena sebelumnya program yang sama dari Bank Dunia itu telah dilaksanakan di Borobudur dan Bromo dengan tema pariwisata.
Ia mengatakan dalam Program ICP yang akan dilaksanakan di Purwokerto ada perencanaan yang terintegrasi dan penataan kawasan untuk mengembangkan infrastruktur yang mendukung.
"Jadi tidak hanya infrastruktur PU, juga infrastruktur lainnya yang mendukung penetapan di kawasan-kawasan yang strategis dan prioritas," katanya.
Ia mengatakan dalam audiensi tersebut telah disepakati tentang perencanaan pengembangan kota pendidikan karena di Purwokerto terdapat beberapa perguruan tinggi.
Selain itu, kata dia, keberadaan Kota Lama Banyumas sebagai tujuan wisata akan dibawa ke global agar menjadi destinasi wisatawan mancanegara.
"Satu lagi, kota pemerintahan baru (kawasan Jalan Bung Karno Purwokerto), nanti mix, tidak hanya pemerintahan, tetapi kita buat lebih hidup, ada bisnisnya, sehingga biaya untuk membangun kota pemerintahan tidak tergantung pada APBD," katanya menjelaskan.
Dalam hal ini, kata dia, ada tiga tematik kota yang diusung, yakni pendidikan dengan mengintegrasikan beberapa perguruan tinggi, kawasan wisata, dan kawasan bisnis yang terintegrasi dengan kawasan pemerintahan.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan nantinya ada kajian lebih mendalam lagi terkait dengan rencana implementasi berbasis pembiayaan.
"Ketiga tematik tersebut akan dikembangkan secara bertahap karena itu rencana menuju 2045," kata Melva.
Sementara itu, Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan, pihaknya mendukung rencana penataan Purwokerto sebagai kota berkelanjutan pada tahun 2045 tersebut.
"Kita ingin Purwokerto dan Banyumas mendunia. Ini ada program dari pemerintah pusat, dan Banyumas menjadi salah satu dari 10 kota/kabupaten, Banyumas satu-satunya yang kabupaten," katanya.
Dalam audiensi, dia mengaku meminta desain besar yang berkaitan dengan drainase untuk menangani genangan air yang sering terjadi di Purwokerto saat hujan lebat.
Selain itu, kata dia, rencana pembangunan jalan tol yang menghubungkan Pejagan (Kabupaten Brebes) dengan Cilacap juga menjadi kajian dalam pelaksanaan program ICP tersebut.
"Kemarin saya minta exit-nya (pintu keluar tol) karena kita punya hak mengusulkan, ternyata dimasukkan sudah dua, sesuai diskusi kemarin, Wangon dan Ajibarang," kata Bupati.
Baca juga: Bupati Banyumas: BUMN China tertarik bangun Tol Pejagan-Cilacap
Baca juga: Dinhub Banyumas sosialisasikan penyesuaian tarif BRT Trans Jateng
Baca juga: Gubernur Jateng kembangkan wilayah aglomerasi di Banyumas Raya
Baca juga: Banyumas ekspor gula semut ke Hungaria
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025