Kementerian Investasi dukung pengembangan investasi perikanan di Bali

5 hours ago 1

Denpasar (ANTARA) -

Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendukung pengembangan investasi sektor perikanan di Bali karena memiliki potensi yang besar untuk digenjot.

“Pengembangan sektor ini diharapkan mampu memperkuat ketahanan pangan, membuka lapangan kerja baru,” kata Direktur Pelayanan Perizinan Berusaha Sektor Non Industri Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Rahardjo Siswohartono di sela diskusi penguatan investasi di Denpasar, Bali, Kamis.

Selain itu, katanya, sektor perikanan juga mendorong nilai tambah melalui hilirisasi dan penguatan rantai pasok.

Menurut dia, Bali memiliki potensi besar untuk hasil ikan, udang, dan garam, dapat menjadi sektor yang terus didorong investasinya.

Meski begitu, ia menekankan pentingnya investasi berkualitas sehingga dapat meminimalkan risiko seperti pelanggaran perizinan, serta kelestarian lingkungan dan budaya.

BKPM mencatat total realisasi investasi penanaman modal asing di Bali pada 2024 hingga triwulan III-2025 mencapai Rp42,95 triliun.

Ada pun lima besar sektor investasi itu yakni berturut-turut perumahan dan perkantoran sebesar Rp17,1 triliun, hotel dan restoran Rp10 triliun, jasa lainnya Rp7,8 triliun, perdagangan dan reparasi Rp3,5 triliun dan perikanan Rp1,6 triliun.

Dengan realisasi dan potensi yang dimiliki, lanjut dia, sektor perikanan masih dapat terus didorong realisasi investasinya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali Erwin Soeriadimadja mengatakan investasi berperan penting sebagai mesin pertumbuhan di Pulau Dewata dengan rata-rata kontribusi mencapai 30 persen terhadap perekonomian di Bali.

Namun, realisasi investasi di Bali masih terkonsentrasi pada sektor pariwisata atau tersier yang rentan dengan gangguan eksternal.

Untuk mendukung sektor di luar pariwisata, bank sentral itu telah memetakan komoditas potensial untuk mendukung hilirisasi melalui investasi, seperti rumput laut, udang, garam, dan kopi.

Selain itu, pihaknya juga telah menjaring 12 proyek potensi investasi potensial di sembilan kabupaten/kota di Bali, kata Erwin.

BI, menurut dia, juga telah memetakan komoditas potensial untuk mendukung hilirisasi melalui investasi, seperti rumput laut, udang, garam, dan kopi.

Untuk mendorong investasi berkualitas di Bali, kata dia, perlu penguatan kebijakan investasi berbasis keunggulan lokal, promosi dan fasilitasi investasi melalui dinas penanaman modal, bersinergi dengan forum koordinasi Pusat Investasi Kerthi Bali Sadhana (PIKBS).

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |