Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial mempercepat proses validasi dan verifikasi data rekening keluarga penerima manfaat agar penyaluran Bantuan Langsung Tunai yang bersifat sementara (BLTS) atau bantuan tambahan periode triwulan IV dapat dimulai dalam waktu sekitar satu pekan ke depan.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf saat ditemui di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa upaya percepatan dilakukan melalui koordinasi intensif dengan pemerintah daerah dan mitra penyalur, termasuk Kementerian Keuangan untuk memastikan keakuratan data penerima bantuan.
Baca juga: PT Pos Indonesia: Jangan ragu adukan jika ada petugas potong dana BLTS
“Dalam sepekan ya, kira-kira 10 hari lagi BLTS sudah bisa disalurkan semuanya. Sekarang prosesnya sedang berjalan, termasuk pengecekan langsung ke kabupaten dan kota. Per hari ini sudah sekitar 300 ribu data yang dikoreksi,” ujarnya.
Kementerian Sosial sebelumnya melakukan sinkronisasi data penerima BLTS bersama PT Pos Indonesia, selaku salah satu mitra penyalur bantuan tambahan senilai Rp300 ribu per bulan untuk Oktober, November, dan Desember 2025 atau total Rp900 ribu per keluarga.
Program ini menyasar 35.046.783 keluarga penerima manfaat yang masuk dalam Desil 1 hingga 4 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) hasil pemutakhiran Badan Pusat Statistik (BPS).
Dari total penerima tersebut, tercatat 18.902.394 keluarga belum memiliki rekening bansos reguler dan membutuhkan validasi. Proses validasi rekening menjadi tahap penting untuk menentukan mekanisme penyaluran baik melalui bank-bank Himbara maupun PT Pos Indonesia.
Baca juga: PT Pos siap salurkan BLTS berapapun jumlah keluarga penerima manfaat
Baca juga: Kemensos: BLTS Rp900 ribu melalui PT Pos masih dalam proses validasi data
Saifullah menjelaskan bahwa BLTS merupakan bagian dari kebijakan program perlindungan sosial tambahan di luar bansos reguler triwulan IV 2025, yang diarahkan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat daya beli masyarakat dan menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Kementerian Sosial mengestimasi jika dihitung dengan rata-rata empat anggota per keluarga, program ini menyentuh hingga 140 juta jiwa, dan diharapkan dapat menjadi stimulus ekonomi masyarakat menjelang akhir tahun.
Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































