Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menginisiasi dua program yang mendukung ekosistem kecerdasan buatan(AI) yaitu pembangunan Digital Community Center (DCC) Satelit Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) dan pengembangan kurikulum industri berbasis AI pada unit vokasi.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dalam pernyataan di Jakarta, Kamis, mengatakan melalui program itu, kementeriannya memberikan akses jaringan layanan terintegrasi yang lebih luas dengan memanfaatkan kecerdasan buatan atau AI.
Menperin menjelaskan bahwa kedua program tersebut telah melibatkan lebih dari 7.000 siswa SMK dan 11.142 mahasiswa politeknik di bawah naungan Kemenperin
“Ini merupakan komitmen kami dalam mempersiapkan generasi industri masa depan yang berdaya saing dan siap menghadapi tantangan transformasi digital,” ujar dia.
Menurut dia, berdasarkan data Artificial Intelligence Index Report 2025 yang diterbitkan oleh Stanford Institute for Human-Centered Artificial Intelligence (HAI), proporsi keterampilan AI Indonesia sedikit lebih tinggi dari rata-rata global.
Indonesia juga tercatat sebagai negara dengan tingkat penetrasi keterampilan AI tertinggi di kawasan Asia Tenggara dan masuk ke dalam jajaran 10 besar pada tingkat global dengan peningkatan perubahan kompetensi AI sebesar 191 persen pada periode 2016 hingga 2024.
Sementara, berdasarkan Global AI Index 2024 yang dirilis oleh Tortoise Media, Indonesia masih memerlukan penguatan pada aspek infrastruktur digital, pengembangan ekosistem AI, dan strategi pemerintah.
Menanggapi hal itu, Menperin menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga untuk memacu pengembangan AI agar dapat berjalan sistematis dan berkelanjutan.
Ke depan, ia mengatakan kementeriannya berkomitmen untuk terus mengembangkan SDM Industri yang tangguh dan adaptif terhadap inovasi teknologi, sekaligus memperluas penerapan teknologi AI di berbagai sektor industri melalui kebijakan yang berpihak pada pengembangan talenta digital di sektor perindustrian.
Lebih lanjut, ia mengatakan berdasarkan laporan dari perusahaan National Lighthouse Industri 4.0, penerapan AI berdampak positif pada kenaikan pendapatan perusahaan, peningkatan daya saing produksi, serta proyeksi logistik dan penggunaan bahan bakar.
Tidak hanya memacu efisiensi dan akurasi proses produksi, pemanfaatan AI turut membuka peluang baru dalam mewujudkan transformasi menuju industri yang cerdas dan berkelanjutan.
"Tujuan kita adalah mensejahterakan rakyat, dan AI adalah alat untuk mencapai tujuan tersebut. AI juga tidak hanya sekedar tren, namun dibutuhkan bagi sektor industri manufaktur," katanya.
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Virna P Setyorini
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.