Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN berkolaborasi dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mewujudkan keluarga berkualitas melalui aplikasi Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU).
"Kebetulan program-program untuk Kemendukbangga/BKKBN itu ada beberapa yang disinergikan dengan program-program GKMNU, artinya memang yang ditangani keluarga, kemudian yang kita tangani tentang keluarga permasalahannya hampir sama, tentu kita mencari solusi-solusi," kata Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji di Jakarta, Jumat.
Ia menyebutkan terdapat berbagai permasalahan yang terjadi di masa kini, sehingga Kemendukbangga/BKKBN bersama PBNU menilai pentingnya penguatan nilai-nilai dalam keluarga mulai dari remaja hingga lanjut usia (lansia).
"Yang tahu persis itu keluarga besar NU, ini yang paling bawah tahu persis apa masalah-masalahnya, termasuk tadi media sosial dan sebagainya, kemudian nanti ada lansia, remaja, calon pengantin dan sebagainya, persis yang memang ditangani oleh Kemendukbangga, karena itu sinergi ini penting, nanti ada program-program kerja sama yang harus ditangani," ujarnya.
Baca juga: BKKBN: Program KB dukung keluarga berkualitas untuk turunkan stunting
Ia berharap, melalui GKMNU, ada keluaran atau outcome yang bisa diperoleh terkait pembangunan keluarga yang berbasis masyarakat, utamanya dalam mengkampanyekan keluarga berencana.
"Banyak keluarga besar NU yang disebut dengan keluarga masyarakat, kan semangatnya keluarga masyarakat. Jadi, outcome-nya nanti itu keluarga masyarakat atau maslahat Nahdlatul Ulama. Kita kementerian juga memiliki semangat yang sama, kita sebut dengan keluarga berencana," tuturnya.
Wihaji juga menyebutkan, ke depan ia berharap PBNU turut menggaungkan gerakan mengobrol bersama keluarga sebagai salah satu solusi untuk menghadapi berbagai permasalahan seperti kekerasan dalam rumah tangga.
"Jadi keluarga ini harus ngobrol, karena salah satu sebab terjadinya disharmonisasi maupun masalah keluarga itu karena sesama keluarga saja jarang ngobrol, lebih banyak ngobrol sama ponsel daripada dengan keluarga sendiri," ucapnya.
Baca juga: BKKBN tekankan peran penting keluarga dalam mewujudkan bangsa sehat
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf mengatakan GKMNU yang diluncurkan pada September 2023 merupakan bagian pengabdian NU untuk masyarakat di Indonesia.
"GKMNU adalah pengabdian atau khidmat NU kepada masyarakat. Bahwa khidmat itu seharusnya terwujud ke dalam pelayanan pengasuhan, pembinaan keluarga-keluarga," ujar dia.
Gus Yahya, sapaannya, mengatakan GKMNU persis seperti apa yang dilakukan kiai-kiai di desa-desa yang memberikan pendampingan dan edukasi perihal keluarga bagi masyarakat sekitar.
Aplikasi GKMNU memuat beragam fitur layanan keluarga maslahat berbasis teknologi. Ada enam dimensi yang menjadi program GKMNU, di antaranya Relasi Maslahat, Keluarga Sejahtera, Keluarga Sehat, Keluarga Terdidik, Keluarga Moderat, dan Keluarga Cinta Alam.
Baca juga: Pemerintah susun IPKK untuk wujudkan keluarga berkualitas
Fitur unggulan aplikasi tersebut yakni konsultasi keluarga dengan kecerdasan buatan (AI), yang merupakan solusi cerdas untuk masalah keluarga, kapan saja, dan di mana saja.
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025