Kemendikdasmen merevitalisasi 382 SLB untuk ciptakan sekolah nyaman

4 hours ago 1

Garut (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) merevitalisasi 382 sekolah luar biasa (SLB) negeri maupun swasta yang rusak di seluruh Indonesia untuk menciptakan bangunan sekolah nyaman dan aman sebagai tempat kegiatan belajar mengajar.

"Seluruhnya ada 382 sekolah mendapat revitalisasi unit sekolah seluruh Indonesia," kata Kepala Subdit Fasilitasi Sarana dan Prasarana, dan Tatakelola pada Direktorat Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Kemendikdasmen saat Workshop Pemeliharaan Sarana dan Prasarana di Satuan Pendidikan Khusus di Cipanas Kabupaten Garut, Jawa Barat, Kamis.

Ia menuturkan program revitalisasi untuk sekolah khusus tersebut merupakan salah satu program pertama Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang baru tahun ini dilaksanakan.

Total anggaran yang dialokasikan untuk revitalisasi sekolah tersebut, kata dia, sebesar Rp476 miliar untuk sekolah dengan besaran dana berbeda-beda tergantung tingkat kerusakan dan kebutuhannya.

"Total anggaran untuk SLB ini Rp476 miliar seluruh Indonesia, termasuk untuk Garut ada lima sekolah yang dapat revit tahun ini," katanya.

Baca juga: Kemendikdasmen perkuat peran UKS wujudkan generasi sehat cerdas

Ia menyebutkan sekolah yang mendapatkan program revitalisasi itu baru sebagian dari total seluruhnya di Indonesia sebanyak 2.360 SLB swasta dan negeri.

Tahun ini, kata dia, baru mengakomodasi sebanyak 382 sekolah berdasarkan hasil kajian dengan tingkat kerusakan sedang dan berat atau yang harus segera diperbaiki karena kondisinya membahayakan jiwa manusia.

"Yang direvit (revitalisasi) itu karena kondisinya riskan, rusak sedang, atau rusak berat berdasarkan analisis," katanya.

Ia menambahkan adanya kegiatan yang digelar di Garut menghadirkan kalangan guru, kepala sekolah dan penyelenggara sekolah khusus tersebut untuk mengingatkan kembali tentang pemeliharaan sarana dan prasarana di sekolahnya.

Kondisi bangunan sekolah, kata dia, harus cepat terdeteksi kerusakannya untuk selanjutnya segera diperbaiki agar tidak semakin parah dan membahayakan siswa maupun guru saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

"Kalau ada yang rusak segera diperbaiki, misalkan atap bocor segera perbaiki atapnya agar tidak menyebabkan kerusakan lebih parah, dananya bisa dari dana pemeliharaan," katanya.***3***

Baca juga: SIBI jembatan orang tua tumbuhkan budaya literasi

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |