Kementerian Agama (Kemenag) pada Sabut (9/11/2024) kembali memberangkatkan 30 Mudir (Rektor) dan Wakil Mudir Ma’had Aly dari berbagai wilayah di Indonesia ke Maroko. Keberangkatan ini merupakan bagian dari program beasiswa non-degree untuk penguatan manajemen dan sanad keilmuan Ma’had Aly.
Program ini sepenuhnya dibiayai melalui dana abadi pesantren hasil kerja sama Kemenag dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Pelepasan keberangkatan para peserta dilakukan oleh koordinator PMO Dana Abadi Pesantren, yang juga Kepala Subdirektorat Pendidikan Diniyah dan Ma’had Aly pada Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren), Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Mahrus El Mawa.
Mewakili Direktur PD Pontren, Mahrus menyampaikan bahwa para peserta telah melalui proses seleksi ketat berbasis perangkingan nilai. Dari 82 Ma’had Aly se-Indonesia, terpilih 30 peserta dari 28 Ma’had Aly. Dua Ma’had Aly berhasil meluluskan dua peserta, yakni Mudir dan Wakil Mudirnya.
“Melalui program ini, kita berharap Ma’had Aly di Indonesia semakin maju dan berkembang. Kami juga berharap para peserta dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya dan membawa pengaruh positif dan pengembangan Ma’had Aly masing-masing,” ujar alumni pesantren al-Munawir Krapyak ini.
Ia juga menyatakan kegembiraannya atas sambutan hangat dari Universitas Al Qarawiyiin di Maroko. “Pihak universitas, mulai dari rektor hingga seluruh jajarannya, sangat antusias mendukung program ini. Oleh karenanya, buku profil 28 Ma’had Aly dalam bahasa Arab, 405 halaman dapat menjadi bingkisan kecil untuk lembaga keilmuan di Maroko, khususnya Qarawiyyin”, tambahnya.
Sebelum terbang ke Maroko, para peserta mengikuti giat pre-departure yang digelar secara daring. Rektor Universitas Al Qarawiyiin, Prof. Amal Jalal, dalam kesempatan itu mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas inisiatif program ini. Ia menyatakan kebanggaannya dapat menjadi bagian dari upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Ma’had Aly Indonesia.
Didampingi jajaran pimpinan universitas seperti Prof. Abdullah al-Rasyidi, Wakil Rektor Bidang Kurikulum Universitas Al Qarawiyiin Muassasah Darul Hadis, Prof. Amal Jalal menyampaikan komitmennya untuk menyukseskan program ini.
Rektor Universitas Al Qarawiyiin, Prof. Amal Jalal dalam sambutannya juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia atas kepercayaan memilih Universitas Al Qarawiyiin sebagai mitra program.
Sementara itu, Prof. Abdullah Rusydi, mengucapkan selamat datang kepada para peserta dari Indonesia. Ia berharap program ini dapat meningkatkan kapasitas manajerial para mudir sekaligus menghidupkan kembali hubungan keilmuan antara Masyriq (Timur) dan Maghrib (Barat).
Hadir pula dalam kesempatan tersebut Katib ‘Am Jami’ah Qarawiyiin Muassasah Darul Hadis, Dr. Ya’lawi.
Selama satu bulan di Maroko, 11 Nopember-11 Desember 2024 para peserta akan menjalani program intensif di Universitas Al Qarawiyiin. Fokus kegiatan mencakup penguatan manajemen Ma’had Aly dan pendalaman sanad keilmuan.
Para peserta berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Diharapkan, program ini akan memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan Ma’had Aly di tanah air.