Jakarta (ANTARA) - Direktur Penyakit Menular Badan Kesehatan Dunia (WHO) Kantor Regional Asia Tenggara 2018-2020, Prof Tjandra Yoga Aditama mengingatkan bahwa menjaga daya tahan tubuh merupakan kunci mencegah sakit akibat terpapar air hujan yang mengandung mikroplastik.
"Mari jaga daya tahan tubuh kita, dengan makan bergizi, istirahat cukup, aktivitas fisik dan hindari perilaku tidak sehat seperti merokok," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Hujan mengandung mikroplastik menjadi fenomena di Jakarta yang menjadi pembahasan akhir-akhir ini, lantaran dikhawatirkan berdampak pada kesehatan warga.
Ketika masuk ke dalam organ tubuh, mikroplastik akan menimbulkan peradangan atau perlukaan di organ tersebut. Bila peradangan terjadi di saluran pernapasan maka menyebabkan masalah kesehatan seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan lainnya.
Baca juga: Waspadai dampak paparan mikroplastik terhadap kesehatan
Namun, penerapan gaya hidup sehat yang berujung terjaganya kekebalan tubuh dapat menjadi salah satu upaya untuk mencegah terkena penyakit akibat terpapar mikroplastik.
Kalaupun terlanjur mengalami sakit, misalnya, batuk dan pilek saat musim hujan ini, Tjandra menyarankan warga beristirahat dan mengenakan masker saat keluar rumah. Warga sebaiknya berobat ke fasilitas kesehatan apabila sakit berkepanjangan.
Dia kemudian mengingatkan warga untuk mewaspadai sejumlah penyakit yang sering muncul saat musim hujan seperti demam berdarah dengue (DBD), ISPA, infeksi saluran cerna dan leptospirosis akibat banjir.
"Kita perlu waspada terhadap berbagai penyakit di musim hujan ini seperti DBD, ISPA, infeksi saluran cerna dan dampak buruk kalau terjadi banjir seperti leptospirosis dan atau kalau ada pengungsian akibat banjir dengan segala masalahnya," ujar Tjandra.
Baca juga: Warga DKI tak perlu terlalu khawatir soal mikroplastik di air hujan
Sementara itu, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyarankan warga rutin membersihkan debu-debu di rumah sebagai upaya mencegah terpapar mikroplastik di dalam rumah, karena partikel tersebut bisa terkandung di dalam debu.
"Kalau di luar ruangan (mikroplastik) akan dibersihkan oleh hujan, kalau di dalam ruangan, bersihkan ruangannya," ujar Ketua Sub Kelompok Penyehatan Lingkungan, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Rahmat Aji Pramono di Balai Kota Jakarta, Jumat (24/10).
Selain itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta juga mengajak warga mendukung upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengurangi sampah plastik dan tidak membakar sampah.
Karena selain mencemari udara, sampah plastik dan pembakaran sampah khususnya di ruang terbuka dapat menghasilkan mikroplastik.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































