Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Organisasi Anti-Doping Indonesia atau IADO Gatot S Dewa Broto meyakini larangan yang dikeluarkan Komite Olimpiade Internasional atau IOC tidak merugikan olahraga Indonesia secara signifikan.
"Memang (larangan IOC) membuat ruang gerak olahraga kita terbatas, tetapi menurut saya tidak berdampak merugikan olahraga kita," kata Gatot S Dewa Broto ketika dihubungi di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan hal itu menanggapi kebijakan IOC melarang federasi-federasi internasional menggelar kompetisi seperti Olimpiade, Olimpiade Remaja, maupun segala kegiatan terkait di Indonesia.
Larangan itu muncul sebagai dampak dari kebijakan Pemerintah Indonesia membatalkan visa kontingen senam Israel saat hendak mengikuti Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta.
Gatot mengaku sepakat dengan sikap Pemerintah Indonesia yang disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir terkait pembatalan visa tersebut dengan alasan yang jelas, dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban Kejuaraan Dunia di Indonesia.
"Kita tidak ingin punya hajatan atau event yang ujung-ujungnya malah menimbulkan kegaduhan," katanya.
Gatot juga mengaku terkejut dengan sikap IOC tersebut karena sebelumnya, pihak Pengadilan Arbitrasi Olahraga (CAS) juga menolak upaya banding yang dilakukan pihak Israel terkait pembatalan visa tersebut.
Ketika banding ditolak, kata dia, seharusnya persoalan tersebut sudah selesai, namun ternyata masih berlanjut dengan adanya larangan dari IOC.
Baca juga: Tanggapi larangan IOC, Menpora sebut Indonesia miliki dasar yang kuat
Dia mengatakan bahwa larangan tersebut tidak membawa kerugian besar bagi olahraga di Indonesia, karena sikap Indonesia yang mendukung Palestina hingga berdampak pada olahraga bukan hal yang baru pertama kali terjadi.
Pada saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 1962, Indonesia juga tidak mengundang Israel yang berdampak lebih lanjut pada dikeluarkannya Indonesia dari IOC.
"Masa lalu itu memberikan gambaran kepada kita bahwa dampaknya memang tidak signifikan (merugikan) kita," katanya.
Garot menambahkan, meskipun ada larangan IOC, Indonesia juga masih tetap bisa berkompetisi dalam berbagai kejuaraan di panggung internasional.
Meski demikian, dia berharap Menpora Erick Thohir dan juga Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari dapat menjalin komunikasi yang bagus dengan pihak IOC untuk menyelesaikan persoalan itu.
"Kami juga berharap persoalan ini tidak mengganggu keberlanjutan persiapan cabang-cabang olahraga menghadapi berbagai event internasional ke depan," katanya.
Baca juga: IOC putus dialog dengan Indonesia setelah tolak atlet Israel
Baca juga: IOC sesalkan penolakan visa atlet Israel oleh pemerintah Indonesia
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.