Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi inovasi School Food Care yang dikembangkan dan dikelola para siswa SMA Negeri 1 Pandaan, Kabupaten Pasuruan, sebagai model pendidikan berbasis ketahanan pangan berkelanjutan.
“Ini adalah pertama kalinya bagi saya mengunjungi School Food Care di SMAN 1 Pandaan Pasuruan. Sangat lengkap dan beragam. Ada berbagai jenis sayur mayur, kolam ikan bahkan juga kebun pisang,” ucap Khofifah dalam keterangan diterima di Surabaya, Kamis.
Menurut Khofifah, program tersebut sangat relevan dengan kebutuhan saat ini, khususnya dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Para siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik langsung mengelola budidaya pangan di sekolah.
“Sesuai dengan arahan Presiden Prabowo kaitan ketahanan pangan nasional, maka hari ini kita mulai dengan menanamkan semangat menanam kepada para siswa. Harapannya kita mampu membentuk murid sehat, berkarakter, dan berprestasi menuju Indonesia Emas 2045 mendatang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Khofifah menekankan bahwa kegiatan School Food Care tidak hanya berfokus pada aspek ketahanan pangan, tetapi juga dapat menjadi bagian integral dari proses pembelajaran di sekolah, termasuk praktik kewirausahaan bagi siswa.
“School Food Care bisa dikembangkan menjadi bagian dari kegiatan praktik siswa sesuai dengan materi pelajaran. Di sini para murid bisa belajar menanam, merawat, memanen, bahkan mengelola hasilnya secara produktif. Ini adalah pembelajaran yang menyenangkan sekaligus menumbuhkan semangat wirausaha,” katanya.
Saat ini, sebanyak 29 SMA dan 22 SMK Negeri di Jawa Timur telah mengembangkan program School Food Care dengan berbagai jenis tanaman produktif seperti sayur-mayur, tomat, cabai, pisang, ubi-ubian, nanas, alpukat, dan kacang-kacangan.
“Keuletan dan kolaborasi dari seluruh elemen di sekolah berhasil membawa School Food Care menjadi sesuatu yang luar biasa menurut saya. Sudah ada 29 SMA dan 22 SMK Negeri yang melakukan School Food Care,” ujarnya.
Atas pengembangan lahan produktif melalui program tersebut, Khofifah telah memberikan penghargaan dalam ajang SMA Award 2025 kepada sekolah berprestasi, yaitu Juara 1 SMAN Tenggarang Bondowoso, Juara 2 SMAN 1 Tanggul Jember, dan Juara 3 SMAN Dampit Kabupaten Malang.
“Dengan cara ini, hasil dari praktik pertanian sekolah bisa menjadi bagian dari proses pembelajaran yang produktif, baik bagi murid maupun bagi guru,” katanya.
Ke depan, dia berharap sekolah-sekolah yang memiliki lahan cukup luas, dan produktif namun belum termanfaatkan secara maksimal bisa ikut mengembangkan program ini.
Baca juga: Khofifah raih DPD RI Awards 2025 karena lindungi anak dan perempuan
Baca juga: Gubernur Jatim pastikan BRIN tangani kontainer suspek Cs-137
Baca juga: Khofifah optimistis integrated farming Pasuruan dongkrak produksi susu
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































