Kediri (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak santri untuk memperkuat rasa percaya diri dan menjadi pagar utama dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Para santri harus punya percaya diri luar biasa karena pesantren dan ulama telah membuktikan diri sejak lama sebagai pagar untuk menjaga NKRI," kata Khofifah saat menghadiri Peringatan Hari Santri 2025 di Pondok Pesantren Mojosari, Kabupaten Nganjuk, Kamis.
Ia mengatakan pesantren di Indonesia termasuk Pondok Pesantren Mojosari Nganjuk adalah lembaga pendidikan tertua. Pesantren ini telah ada lebih 300 tahun silam, jauh mendahului pendidikan formal.
Pesantren, kata dia, merupakan soko guru atau fondasi penyelenggara pendidikan di Indonesia.
Dengan pendidikan khas yang dimiliki pesantren, tercipta ekosistem yang kuat mengajarkan kesantunan, keberadaban sekaligus membentuk akhlakul kharimah. Hal-hal inilah yang kemudian menjadi bekal bagi para pejuang dalam melawan penjajah dan meraih sekaligus mempertahankan kemerdekaan RI.
"Para santri sebaiknya memahami, bahwa dulu yang menyiapkan sumber daya manusia (SDM) hingga berjuang melawan penjajah, adalah para santri, pesantren, dan ulama-ulama yang luar biasa besar kontribusinya," kata dia.
Ia juga mencontohkan perjuangan para santri di Pulau Jawa dan Madura yang berjuang mempertahankan kemerdekaan pada 22 Oktober 1945 silam, ketika tentara Sekutu yang dipimpin oleh Inggris datang ke Surabaya.
"Pada saat itu, pendiri Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy'ari menyerukan santri-santri Jawa dan Madura hukumnya Fardhu 'Ain untuk membela kemerdekaan Republik Indonesia. Yang kemudian ditetapkan sebagai Resolusi Jihad Fii Sabilillah, selanjutnya menjadi Hari Santri," katanya.
Baca juga: PWNU Jatim ingatkan santri akan perjuangan ulama demi kemerdekaan NKRI
Fakta tersebut, kata dia, yang kemudian menjadi dasar penetapan oleh Presiden Joko Widodo, tepat pada 22 Oktober 2015, diperingati sebagai Hari Santri Nasional.
Ia juga berpesan agar para santri putra maupun putri nantinya bisa mengemban amanah untuk mengabdi kepada masyarakat, bangsa dan negara.
"Santri itu mempunyai kekuatan luar biasa di dalam proses menjaga kemerdekaan Republik Indonesia. Selamat Hari Santri 2025, mari mengawal Indonesia merdeka, menuju peradaban dunia," kata Khofifah.
Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi juga meminta santri dari Nganjuk agar mempunyai mental tangguh dan sukses. Ia meyakini bahwa kesuksesan itu dimulai dari keyakinan dan mental.
"Pendidikan yang membangun daerah dimulai dari membangun karakter yang penuh keagamaan dan mental," katanya.
Dia juga mengajak para santri agar bisa ikut serta turun langsung menyampaikan sekaligus menyerukan sisi keagamaan dari pondok ke masyarakat.
"Saya berpesan agar para santri bisa turun ke masyarakat untuk mewarnai dari sisi keagamaan. Mari memberikan pencerahan keilmuan keagamaan kepada masyarakat," ujarnya.
Acara tersebut juga dihadiri Menteri Pemberdayaan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Utusan Khusus Presiden Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Farid Akhmad, serta ratusan santri putra dan putri Ponpes Mojosari Nganjuk.
Baca juga: 10.000 masyarakat ikuti jalan sehat Hari Santri di Gedung Grahadi
Dalam kegiatan itu, Gubernur Khofifah bersama Menteri PPPA Arifatul duduk lesehan dan makan bersama santri di satu nampan besar berisi nasi, lauk ikan, telur dadar, dan sambal terong khas pesantren.
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.