Gubernur Jateng: Pesawat untuk modifikasi cuaca akan ditambah

2 hours ago 2
Harapannya bisa mengatasi bencana banjir yang terjadi di daerah Pantai Utara (Pantura) Jateng

Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyebutkan bahwa dalam waktu dekat akan ada penambahan satu unit pesawat memperkuat Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mencegah hujan yang intensitasnya tinggi.

"Rekayasa cuaca nanti akan kita tambah satu pesawat,” katanya, di sela memimpin rapat koordinasi penanganan banjir di Semarang, Rabu.

Dengan begitu, harapannya bisa mengatasi bencana banjir yang terjadi di daerah Pantai Utara (Pantura) Jateng.

Menurut dia, penambahan pesawat OMC di wilayah Jateng diharapkan dapat mengurangi curah hujan ekstrem penyebab banjir di kawasan Semarang-Demak.

Baca juga: BNPB: Operasi modifikasi cuaca tekan curah hujan 75 persen di Jabar

Ia menjelaskan bahwa OMC merupakan hasil kerja sama antara Kementerian PU, BRIN, BMKG, BNPB, dan BPBD Jateng yang bertujuan menurunkan potensi hujan lebat di daerah rawan banjir, seperti Kaligawe, Genuk dan Sayung.

Sebagai informasi, operasi modifikasi cuaca di Jawa Tengah telah berlangsung sejak 25 Oktober 2025 dan direncanakan berlanjut hingga akhir bulan ini.

Sementara itu, Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PU Dwi Purwantoro mengatakan pemerintah terus mengupayakan sistem drainase berjalan maksimal.

Ia memastikan pemerintah pusat siap menindaklanjuti usulan Gubernur Jateng, di antaranya usulan pompa tambahan sebanyak lima buah dengan total kapasitas 2000 liter per detik.

Baca juga: BNPB siaga operasi modifikasi cuaca cegah banjir akhir tahun di Aceh

"Pompa akan kita datangkan dari Jakarta, Surabaya maupun dari Solo dalam minggu ini," katanya.

Dwi juga mendukung penuh langkah usulan Gubernur Jateng untuk melakukan pengerukan Kolam Retensi Terboyo dan normalisasi sungai-sungai di Semarang guna meningkatkan kapasitas tampung air dan memperlancar aliran ke laut.

Baca juga: BNPB perpanjang operasi modifikasi cuaca di Jawa Barat

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |