Jakarta (ANTARA) - Brand otomotif asal Amerika Serikat (AS), Farady Future pada kuartal pertama di tahun 2025, hanya mampu mengirimkan dua unit kendaraan mereka ke garasi konsumen menurut laporan dari CarsCoops, Sabtu (10/5).
Menurut laporan tersebut, Future Faraday bahkan sempat tidak mengirimkan kendaraan selama berbulan sehingga selama kuartal pertama itu mereka hanya mampu mengirim dua kendaraan saja.
Meski begitu, kegigihan pengusaha asal China yang merupakan pemilik Faraday Future ini tetap memiliki ambisi yang besar di industri otomotif kelas mewah. Mereka justru semakin memperluas "basis" dan secara resmi akan memasuki pasar Pantai Timur berkat pengiriman di New York.
Baca juga: Mobil listrik FF 91 masuki pengembangan akhir jelang rilis di China
Rencana besar lainnya dari perusahaan otomotif ini juga terlihat seperti masuknya varian baru termasuk minivan Super One, crossover FX 6, dan FX 5 tingkat pemula yang harganya antara 20 dolar AS dan 30 ribu dolar AS.
Selain itu, pihaknya dikabarkan telah menerima pemesanan sebanyak 1.000 van FX Super One dari JC Auto. Meski demikian, masih banyak yang mempertanyakan keabsahan dari kerja sama tersebut yang dikaitkan hanya untuk mendongkrak angka penjualan saja.
Kerugian yang dialami oleh perusahaan ini cukup besar, meski siaran pers perusahaan tidak menjabarkan secara rinci. Dalam sebuah laporan yang dikeluarkan oleh perusahaan, kerugian mencapai lebih dari 48,2 juta dolar.
Baca juga: Startup EV Faraday Future dituduh gelembungkan angka penjualan
Baca juga: Faraday Future luncurkan kendaraan "spesies baru"
Baca juga: Faraday Future pamerkan mobil terinspirasi Batmobile
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025