FAO serukan aksi kolektif penyediaan pangan sehat bagi masyarakat RI

2 hours ago 3
memastikan setiap orang memiliki akses rutin terhadap pangan kualitas tinggi yang cukup untuk menjalani hidup aktif dan sehat juga penting

Jakarta (ANTARA) - Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (Food and Agriculture Organization/FAO) menyerukan upaya kolaboratif untuk mewujudkan sistem pangan yang sehat, berkelanjutan dan tangguh bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia 2025.

Perwakilan FAO di Indonesia dan Timor-Leste Rajendra Aryal sebagaimana keterangan di Jakarta, Kamis, menilai komitmen kuat Indonesia terhadap ketahanan pangan menawarkan momentum yang luar biasa bagi kolaborasi lintas sektor di seluruh sistem agripangan.

"Selain meningkatkan produksi, memastikan setiap orang Indonesia memiliki akses rutin terhadap pangan berkualitas tinggi yang cukup untuk menjalani hidup aktif dan sehat juga sama pentingnya," kata Rajendra.

Dia mendorong penanggulangan ketidakcukupan konsumsi pangan dapat meningkatkan produktivitas dan kapasitas penghasilan masyarakat Indonesia, serta mengurangi kemiskinan secara berkelanjutan, sebagai bagian dari visi Indonesia Emas 2045.

FAO juga mengapresiasi komitmen kuat Pemerintah Indonesia dalam mencapai ketahanan pangan dan memajukan transformasi sistem pangan menuju pembangunan berkelanjutan, dengan secara aktif berbagi pengalamannya dengan negara-negara lain yang tengah menjalani proses serupa

Indonesia, melalui kerja sama dengan jutaan petani skala kecilnya, telah mencatat peningkatan produksi bahan pokok, seperti beras, dan penurunan prevalensi kerawanan pangan sedang atau berat, dari 5,12 persen pada tahun 2020 menjadi 4,02 persen pada tahun 2024, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS).

Namun, prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan masih berfluktuasi, meningkat menjadi 10,21 persen pada tahun 2022 dan menurun menjadi 8,27 persen pada tahun 2024, menurut data BPS.

Ketidakcukupan konsumsi pangan mengacu pada kurangnya asupan energi. Angka itu masih di atas target 5 persen pada tahun 2024, sebagaimana ditetapkan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Indonesia.

Salah satu tantangan adalah tingginya biaya pola makan sehat, yang terus meningkat baik secara global maupun di Indonesia.

Laporan FAO "The State of Food Security and Nutrition in the World 2025" memperkirakan pola makan sehat di Indonesia membutuhkan biaya 4,75 dolar Amerika Serikat per kapita per hari, lebih tinggi daripada rata-rata di negara-negara berpenghasilan tinggi yang hanya sebesar 4,22 dolar AS.

Hal itu membuat pola makan sehat tidak terjangkau bagi sekitar 43,5 persen atau 123 juta penduduk Indonesia.

Dikatakan pola makan sehat adalah pola makan yang cukup, beragam, seimbang, dan moderat, yang memastikan setiap orang menerima nutrisi yang dibutuhkan sekaligus menghindari kelebihan yang berbahaya.

"Transformasi cara kita memproduksi, mendistribusikan, dan mengonsumsi makanan dapat memperluas akses terhadap pola makan tersebut, dan hal ini mustahil dilakukan tanpa meningkatkan investasi dan menjalin kemitraan lintas batas, pemerintahan, generasi, dan komunitas," terang Rajendra.

Diperkirakan investasi berkisar antara 320 miliar dolar AS hingga 350 miliar dolar AS per tahun dibutuhkan untuk mentransformasi sistem agripangan global, sementara dalam transformasi sistem pangan Indonesia, dibutuhkan sekitar 60 miliar dolar AS hingga 245 miliar dolar AS hingga tahun 2030.

Transformasi ini terbukti penting karena sistem agrifood saat ini menimbulkan biaya tersembunyi yang sangat besar terhadap kesehatan, lingkungan, dan masyarakat.

Sebagian besar biaya tersembunyi tersebut berasal dari pola makan yang tidak sehat dan terkait dengan penyakit tidak menular (PTM) yang mengkhawatirkan, seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

“Bersama-sama, FAO dan mitranya berkomitmen untuk mendukung Indonesia mewujudkan empat yang lebih baik; produksi yang lebih baik, nutrisi yang lebih baik, lingkungan yang lebih baik, dan mata pencaharian yang lebih baik bagi semua,” tegasnya.

Diketahui Hari Pangan Sedunia diperingati setiap 16 Oktober dan tahun ini mengusung tema global 'Bergandengan Tangan untuk Pangan dan Masa Depan yang Lebih Baik'.

Baca juga: Kemenpora-FAO bersinergi dorong regenerasi petani muda di Indonesia

Baca juga: Menteri PPN tekankan kemitraan global untuk wujudkan ketahanan pangan

Baca juga: Indonesia pamerkan ragam pangan di FAO, perluas akses pasar global

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |