Surabaya (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Surabaya Arif Fathoni mengatakan jika proses lelang jabatan di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya sebagai terobosan baru yang diharapkan mampu mewujudkan transparansi kepada masyarakat.
"Proses ini untuk mengetahui kompetensi seseorang agar ketika ditempatkan bisa sesuai dengan kompetensinya," katanya di Kota Surabaya, Selasa.
Ia mengatakan, dalam proses lelang jabatan, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi turut melibatkan para ahli dari berbagai bidang dalam proses wawancara atau pemaparan visi-misi.
"Selama ini penunjukan pejabat di jabatan tertentu itu kan biasanya rakyat tidak disuguhi tidak diberikan informasi, seolah-olah itu berada di ruang kosong ruang hampa. Nah dengan adanya proses lelang jabatan secara terbuka dan disiarkan langsung melalui media sosial milik Pemkot ini menunjukkan bahwa Mas Eri terbuka kepada rakyat Surabaya," kata Fathoni.
Ia mengatakan, lelang jabatan merupakan bentuk akuntabilitas Wali Kota Surabaya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 dan dipertanggungjawabkan dalam proses seperti ini.
"Sehingga, rakyat bisa menilai kompetensi kepala organisasi perangkat daerah (OPD) nya. apakah kemudian mempunyai kompetensi di bidang itu atau tidak," katanya.
Fathoni juga memberikan catatan terkait proses lelang jabatan ini. Menurutnya, proses yang telah dilakukan secara terbuka ini, jangan sampai kepala OPD punya pandangan visi-misi sendiri.
"Itu tidak boleh. Kepala OPD, camat, lurah di Kota Surabaya hanya implementator dari RPJMD yang disusun oleh Wali Kota sebagai bagian dari penerjemahan visi-misi selama kampanye. Tidak boleh kepala OPD punya gagasan sendiri yang menyimpang dari RPJMD," tuturnya.
Fathoni berharap, Kepala OPD, lurah dan camat yang mengikuti seleksi ini dapat mempunyai paradigma yang sama dengan Wali Kota Surabaya melayani warga Kota Pahlawan.
"Jangan sampai wali kota punya visi ke depan, kemudian camat lurahnya masih memanaskan mesin aja. Karena mandataris rakyat Eri-Armuji, kepala OPD, camat, lurah itu implementasikan apa yang sudah dilakukan. Jadi jangan dihambat programnya Mas Eri dengan duduk diam saja, dan jangan punya program yang lain di luar program wali kota dan wali kota yang dipilih," katanya.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025