Surabaya (ANTARA) - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur menggelar Sosialisasi dan Deklarasi Jatim Anti Judi Online bertema Digital Sehat Tanpa Judi Online secara daring dan serentak.
Kepala Diskominfo Jatim Sherlita Ratna Dewi Agustin dalam keterangan di Surabaya, Jumat, mengatakan deklarasi tersebut dilatarbelakangi adanya data memilukan.
"Data menunjukkan 71,6 persen pelaku judol berpenghasilan di bawah Rp5 juta. Sebagian besar terjerat pinjaman online ilegal (pinjol ilegal). Jadi, seperti siklus yang gak ada habisnya antara judol dan pinjol ilegal," ujarnya.
Ia menambahkan gerakan ini merupakan gerakan moral yang menjadi tanggung jawab bersama.
"Saat ini, kabupaten/kota di Jatim sudah serentak melaksanakan deklarasi dan sosialisasi," katanya.
Baca juga: 1.186 penerima bansos di Kepri terindikasi terlibat judi online
Baca juga: Kemkomdigi blokir 23 ribu rekening transaksi perjudian daring
Ketua Komisi A DPRD Jawa Timur, Dedi Irwansa menyebut deklarasi ini sebagai ikhtiar kecil untuk menjaga aset masa depan bangsa, yakni anak-anak muda Jatim. Ia menyoroti dampak sosial yang sistemik akibat judi online.
"Ketika kita melihat datanya, ternyata dominan pengguna judol adalah anak sekolah dan mahasiswa. Ini sangat memprihatinkan," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid mengapresiasi inisiatif Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menekan angka judi online dan pinjaman online ilegal.
"Kegiatan ini menunjukkan kepedulian dan komitmen nyata untuk melindungi masyarakat Jatim, terutama generasi muda, dari ancaman judol yang kian marak," katanya.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi pentahelix untuk menekan praktik judi daring.
"Saya mengimbau untuk tetap berhati-hati terhadap segala tawaran yang menjanjikan keuntungan instan. Ini bukan peluang, tapi jebakan," pesannya.
Baca juga: Kemkomdigi tangani 3 juta konten negatif dalam satu tahun terakhir
Baca juga: Menkomdigi sebut perempuan kerap jadi korban praktik perjudian daring
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































