Di Festival Tara No Ate, Gibran tegaskan pembangunan Indonesia-sentris

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menegaskan pembangunan Indonesia-sentris saat membuka Festival Budaya Legu Tara No Ate di Lapangan Pelabuhan Perikanan Nusantara, Ternate, Maluku Utara, Kamis.

“Komitmen kami tidak berubah juga. Kita tidak ingin pembangunan yang Jawa-sentris, tapi harus mulai ada pemerataan yang Indonesia-sentris. Jadi saya sudah janji, saya akan lebih sering lagi ke sini, ke Ternate, ke Maluku,” kata Gibran sebagaimana keterangan yang diterima, Kamis.

Untuk mengawal komitmen ini, lanjut Wapres, dirinya tidak ragu turun langsung ke lapangan. Sebagai contoh, dalam kunjungan kerja tiga harinya di Provinsi Maluku dan Maluku Utara, Gibran berkeliling untuk melihat secara langsung kondisi di lapangan, mulai dari Ambon, Langgur, Tual, Sofifi, Jailolo, hingga Ternate.

Sebagai upaya konkret mewujudkan pemerataan pembangunan, Wapres Gibran mengajak seluruh jajaran pemerintah daerah untuk menyukseskan program Kabinet Merah Putih yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Jadi saya mohon Ibu Gubernur agar program Cek Kesehatan Gratis, Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, pembangunan-pembangunan yang sifatnya fisik, ini mohon bisa dikawal. Dan saat ini kami dari pemerintah pusat juga sudah berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan ekonomi daerah berbasis potensi lokal, salah satunya dengan program Koperasi Merah-Putih,” kata Wapres.

Menutup sambutannya, Gibran menyampaikan salam hangat dari Presiden Prabowo Subianto kepada seluruh masyarakat Ternate dan Maluku Utara.

Dia juga mengajak hadirin untuk bersama-sama mendoakan Presiden agar senantiasa diberi kesehatan dan kelancaran dalam menjalankan amanah memimpin bangsa.

“Baik, Bapak, Ibu kami lanjutkan sebagai penutup untuk warga Ternate, seluruh warga Maluku Utara. Ini saya sampaikan salam hangat dari Bapak Presiden untuk warga semua. Kebetulan beliau besok ulang tahun. Kita doakan bersama agar beliau sehat panjang umur dan diberikan kelancaran untuk melaksanakan tugas ini. Sekian, terima kasih,” pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda mengungkapkan bahwa kehadiran Wapres di tanah Maluku merupakan bentuk nyata pengawalan pemerintah pusat terhadap pembangunan di daerah.

“Kehadiran Bapak adalah suatu kehormatan dan suatu bukti nyata perhatian pemerintah pusat kepada kami di Maluku Utara bahwa pemerintah hadir untuk ikut peduli kepada kebudayaan dan masa depan generasi Maluku,” imbuh Sherly.

Dia menambahkan bahwa pembangunan bukan hanya tentang fisik, tetapi juga harus menyentuh nilai budaya dan kebangsaan.

“Kiranya kita semua merasa bangga sekaligus terinspirasi bahwa pembangunan tidak sebatas angka, beton, dan aspal, tetapi juga jiwa kebangsaan dan akar budaya,” tutupnya.

Baca juga: Gubernur Malut temui Jaksa Agung minta pendampingan hukum program pemprov

Baca juga: Gubernur Maluku Utara siapkan lahan 10 hektare dukung Sekolah Rakyat

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |