China peringatkan Jepang soal keinginan untuk tambah anggaran militer

4 hours ago 8

Beijing (ANTARA) - Pemerintah China memperingatkan Jepang di bawah pemerintahan Perdana Menteri (PM) Sanae Takaichi terkait dengan keinginan untuk meningkatkan anggaran militer.

"Mengenai peningkatan anggaran pertahanan Jepang, mengingat sejarah agresi militeristis Jepang, langkah-langkah militer dan keamanan Jepang diawasi ketat oleh negara-negara tetangganya di Asia dan komunitas internasional," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing, Kamis (23/10).

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Jepang yang baru dilantik Toshimitsu Motegi mengatakan negaranya berencana untuk lebih meningkatkan kapasitas pertahanan agar dapat beradaptasi dengan cepat terhadap realitas perang kontemporer seperti serangan "drone" dan serangan siber serta meningkatnya ketegangan di kawasan.

Jepang sendiri baru memiliki Perdana Menteri (PM) baru yaitu Sanae Takaichi, perempuan pertama yang menjadi PM Jepang sekaligus Ketua Liberal Democratic Party (LDP). Ia dikenal sebagai sosok yang sangat konservatif dan nasionalis dalam spektrum politik Jepang.

Dalam beberapa tahun terakhir, ungkap Guo Jiakun, Jepang telah menyesuaikan kembali kebijakan keamanannya secara drastis, meningkatkan anggaran pertahanan dari tahun ke tahun, melonggarkan pembatasan ekspor senjata dan mengupayakan terobosan militer.

"Negara-negara tetangga Jepang dan sekitarnya harus mempertanyakan komitmen Jepang terhadap kebijakan yang berorientasi pertahanan dan jalan menuju pembangunan damai," tambah Guo Jiakun.

Guo Jiakun mengungkapkan tahun ini menandai peringatan 80 tahun kemenangan Perang Perlawanan Rakyat China Melawan Agresi Jepang dan Perang Anti-Fasis Dunia.

"Kami mendesak Jepang untuk merenungkan secara mendalam sejarah agresinya, berkomitmen pada jalur pembangunan damai, bertindak bijaksana di bidang militer dan keamanan dan menghindari hilangnya kepercayaan lebih lanjut dari negara-negara tetangganya di Asia dan sekitarnya," ungkap Guo Jiakun.

Berbeda ketika Fumio Kishida dan Shigeru Ishiba menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang, Presiden China Xi Jinping menyampaikan ucapan selamat kepada mereka, tapi tidak saat PM Sanae Takaichi menjabat.

Posisi mendasar China dalam hubungannya dengan Jepang, ungkap Guo Jiakun, konsisten dan jelas.

"China telah membuat pengaturan yang tepat sesuai dengan praktik diplomatik. China dan Jepang adalah tetangga dekat satu sama lain," kata Guo Jiakun.

"Kami berharap Jepang akan bekerja sama dengan China, mematuhi prinsip-prinsip yang tercantum dalam empat dokumen politik antara kedua negara, menghormati komitmen politiknya pada isu-isu utama terkait sejarah dan Taiwan, menjunjung tinggi fondasi politik hubungan bilateral, dan sepenuhnya memajukan hubungan strategis China-Jepang yang saling menguntungkan," tegas Guo Jiakun.

PM Takaichi dijadwalkan akan bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Tokyo pada 27-29 Oktober 2025. Pertemuan itu diharapkan akan membahas penguatan lebih lanjut aliansi Jepang-AS sekaligus memupuk hubungan kepercayaan pribadi mereka.

Jepang saat ini sedang melakukan pembangunan militer selama lima tahun hingga 2027 sebagai bagian dari strategi keamanan nasionalnya, termasuk menggandakan anggaran pertahanan tahunannya menjadi 2 persen dari produk domestik bruto.

Strategi yang juga mempromosikan kemampuan serangan balik Jepang dengan rudal jarak jauh, menandai perubahan besar dari prinsip pertahanan semata Jepang di bawah konstitusi pasifis pasca Perang Dunia II.

Pemerintah Takaichi disebut ingin mempercepat peninjauan untuk strategi pasca-2027 yang mungkin melibatkan anggaran militer yang lebih besar.

Aliansi partai berkuasa LDP dan Partai Inovasi Jepang (JIP) mengisyaratkan peran ofensif yang lebih luas bagi Jepang di bawah Takaichi, seorang yang berpandangan keras terhadap keamanan.

Jepang diketahui juga menjadi tuan rumah konsentrasi kekuatan militer AS terbesar, termasuk sebuah kapal induk, pasukan ekspedisi Marinir AS, dan sejumlah jet tempur.

Baca juga: PM Takaichi siapkan lonjakan belanja militer, stimulus ekonomi Jepang

Baca juga: Usai dilantik, PM Jepang Takaichi akan perkuat aliansi Jepang-AS

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |