China berharap kabinet Jepang membuat langkah awal yang baik

3 hours ago 2

Beijing (ANTARA) - Menteri Luar Negeri China Wang Yi berharap agar kabinet Jepang yang baru di bawah Perdana Menteri Sanae Takaichi memulai kerja dengan langkah yang baik, khususnya dalam hubungan dengan Tiongkok.

"China telah memperhatikan beberapa sinyal positif yang dikirim oleh kabinet Jepang yang baru. Pembicaraan di tingkat pejabat tinggi sangat penting bagi perkembangan hubungan China-Jepang," kata Wang Yi dalam keterangan tertulis dalam laman Kementerian Luar Negeri Jepang yang diakses ANTARA, Rabu.

"Kami berharap kabinet Jepang yang baru akan memulai dengan baik dalam menjalin hubungan dengan China karena 'langkah awal menentukan segalanya'," kata Wang Yi.

Wang Yi menyampaikan hal tersebut lewat sambungan telepon kepada Menteri Luar Negeri Jepang yang baru, Toshimitsu Motegi pada Selasa (28/10).

Diketahui Sanae Takaichi menjadi menjadi PM Jepang pada 21 Oktober 2025 setelah terpilih setelah memenangkan pemungutan suara di parlemen Jepang.

Perempuan pertama yang menjadi PM Jepang itu lebih dulu terpilih sebagai Ketua Liberal Democratic Party (LDP). Partai Ishin sebagai partai yang berkoalisi dengan LDP tidak memegang jabatan menteri di kabinet.

Dalam pernyataannya, Wang Yi menyebut isu sejarah dan masalah Taiwan bertumpu pada fondasi hubungan bilateral serta kepercayaan dan keyakinan mendasar antara kedua negara.

"Kami juga berharap Jepang akan bekerja sama untuk menjaga fondasi politik hubungan China-Jepang dan terus meningkatkan serta mengembangkan hubungan China-Jepang di jalur yang benar," tambah Wang Yi.

Ia pun mengucapkan selamat kepada Toshimitsu Motegi atas pelantikannya kembali sebagai Menteri Luar Negeri.

"China dan Jepang merupakan tetangga dekat yang penting. Kebijakan China terhadap Jepang tetap konsisten dan stabil," tegas Wang Yi.

China, kata Wang Yi, siap bekerja sama dengan Jepang untuk terus mematuhi prinsip-prinsip dan mengikuti arahan yang ditetapkan dalam empat dokumen politik antara TChina dan Jepang guna memajukan hubungan strategis kedua negara yang saling menguntungkan secara komprehensif, serta membangun hubungan China-Jepang yang konstruktif dan stabil yang sesuai untuk era baru.

Sedangkan Toshimitsu Motegi mengatakan bahwa seiring situasi internasional yang sedang mengalami perubahan besar, Jepang China memikul tanggung jawab internasional yang semakin besar.

"China merupakan tetangga penting Jepang, dan PM Sanae Takaichi sangat mementingkan hubungan Jepang-China.Jepang tidak pernah bermaksud untuk memisahkan atau memutus rantai pasokan dengan pihak China," kata Motegi.

Ia menyatakan harapan agar kedua negara dapat meningkatkan komunikasi di semua tingkatan, meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan, menangani perbedaan dengan tepat, dan secara komprehensif memajukan hubungan strategis Jepang-China yang konstruktif dan stabil serta saling menguntungkan.

Kedua pihak juga bertukar pandangan mengenai beberapa hal spesifik dalam hubungan bilateral.

PM Takaichi dikenal sebagai anak didik mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Ia pernah menjabat di beberapa kabinet Shinzo Abe dan di kabinet mantan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida.

Ia diketahui kerap mengunjungi Kuil Yasukuni, yakni kuil di Tokyo yang berkaitan dengan perang dan dipandang oleh negara-negara tetangga sebagai simbol kuat militerisme Jepang di masa lalu.

Sebagai tokoh sayap kanan, Takaichi dikenal sebagai sosok yang sangat konservatif dan nasionalis dalam spektrum politik Jepang.

Sebagai pengagum mantan Perdana Menteri Inggris Margaret Thatcher, ia mencontoh gaya kepemimpinan kuat ala Thatcher sehingga media kerap menyebutnya sebagai Iron Lady atau "Wanita Besi" Jepang.

Baca juga: China peringatkan Jepang soal keinginan untuk tambah anggaran militer

Baca juga: China harap PM baru Jepang hormati komitmen politik dua negara

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |