Cek fakta, kasus TBC merebak di Jakarta sejak rencana uji klinis vaksin diumumkan

3 hours ago 2

Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan Facebook menampilkan tangkapan layar pernyataan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta yang menyatakan sebanyak 274 Rukun Warga (RW) di Jakarta kini berstatus siaga Tuberkulosis (TBC).

Unggahan tersebut disertai narasi yang mengaitkan lonjakan kasus TBC dengan kedatangan Bill Gates ke Indonesia.

Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

“Semua serba tiba-tiba...

Tiba-tiba Bill Gates datang.

Tiba-tiba Kadinkes umumkan status Siaga TBC.

Tiba-tiba nanti disuntik vaksin.

Hadeh... Sehat sehat terus sahabatkuuuuu”

Berikut salah satu komentar dalam unggahan tersebut:

“Sebelum ada tawaran vaksin bill gates ga ada berita begini.. Setelah ada tawaran dari bill gates.. Tiba-tiba muncul berita seperti ini..

Biasanya kan sebab dulu baru akibat.. Kalo ini Akibat dulu baru sebab..”

Namun, benarkah kasus TBC merebak di Jakarta sejak rencana uji klinis vaksin diumumkan?

Unggahan yang menarasikan kasus TBC merebak di Jakarta sejak rencana uji klinis vaksin diumumkan. Faktanya, pernyataan tersebut tidak berdasar. (Facebook)

Penjelasan:

Berdasarkan data Global Tuberculosis Report 2024, yang dirilis oleh World Health Organization (WHO), Indonesia menjadi salah satu negara dengan angka kasus TBC tertinggi di dunia. Pada 2023, Indonesia menempati peringkat kedua secara global setelah India, dengan lebih dari 1,1 juta kasus dan sekitar 130.000 kematian akibat TBC.

Bahkan, menurut profil data WHO, sebanyak 804.836 kasus TBC telah dilaporkan ke WHO dari Indonesia pada tahun yang sama, mencerminkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Sementara itu, berdasarkan Global Tuberculosis Report 2023, Indonesia merupakan negara ketiga dengan kasus TBC tertinggi secara global dibawah India dan China, pada tahun 2022.

Dilansir dari ANTARA, Pemerintah Indonesia saat ini juga aktif dalam mendukung upaya global untuk menanggulangi TBC. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa keterlibatan Indonesia dalam uji coba vaksin TBC terbaru membawa berbagai manfaat.

Selain memberikan akses terhadap teknologi vaksin mutakhir, partisipasi ini juga membuka peluang bagi produksi dalam negeri melalui Bio Farma, serta memungkinkan penyesuaian vaksin dengan karakter genetik masyarakat Indonesia.

Saat ini, vaksin TBC yang digunakan di Indonesia masih berupa vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guérin) yang dikembangkan pada 1920-an dan hanya efektif pada bayi dan anak-anak. Oleh karena itu, WHO menilai bahwa dunia sangat membutuhkan vaksin baru yang lebih efektif untuk orang dewasa.

Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |