Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mempercepat pelaksanaan lelang proyek pembangunan di Jakarta pada November hingga Desember 2025 sehingga dapat segera dikerjakan pada awal 2026.
Dia mengatakan percepatan itu dilakukan agar serapan anggaran daerah tidak menumpuk pada akhir tahun.
“Saya memberikan izin untuk lelang itu diadakan, diperbolehkan pada bulan November, Desember, tapi pelaksanaan awal tahun depan,” ujar Pramono di Jakarta Timur, Kamis.
Menurut dia, langkah percepat serupa pernah dia jalankan saat masih bertugas sebagai Menteri Kabinet pada pemerintahan pusat.
Saat itu, kata dia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah memulai proses lelang sejak akhir tahun anggaran sebelumnya, sehingga tidak terjadi penumpukan pembayaran di penghujung tahun berikutnya.
“Waktu itu, yang namanya lelang dan sebagainya di Kementerian PUPR itu boleh diadakan mulai dengan bulan November, Desember. Proses itulah yang kemudian mempercepat pengadaan dan juga serapan yang ada di pemerintah pada waktu itu,” kata Pramono.
Baca juga: Pramono akan gunakan dana mengendap untuk bangun Jakarta
Selama ini, dia menilai proses lelang oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baru dilakukan pada Maret atau April, sehingga proyek baru dapat dikerjakan sekitar Oktober atau November.
Akibatnya, pencairan dana dan pembayaran proyek selalu menumpuk pada Desember.
Melalui langkah percepatan lelang itu, dia pun berharap serapan anggaran DKI Jakarta lebih merata sepanjang tahun serta dapat mencegah dana mengendap di bank menjelang tutup tahun.
“Dengan demikian, saya akan memulai bahwa proses lelangnya boleh diadakan pada bulan November, Desember, pelaksanaannya bulan Januari, Februari, sehingga tidak semuanya menumpuk di akhir tahun,” ungkap Pramono.
Baca juga: DPRD panggil Bank DKI bahas dana KJP yang mengendap
Baca juga: DPRD jadwalkan pemanggilan Bank DKI terkait dana KJP yang mengendap
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































