Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mempercepat pembangunan hunian sementara (huntara) tahap I di Kabupaten Agam, Sumatra Barat, untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi korban banjir bandang.
"BNPB melakukan beberapa upaya untuk mempercepat pembangunan huntara tersebut diantaranya dengan menambah personil pelaksana/tukang dan membagi jam kerja menjadi 2 shift," kata Ketua Harian Unsur Pengarah BNPB Ary Laksmana dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Tercatat BNPB melakukan penebalan pada proses pembangunan 117 huntara di Lapangan SDN 05 Kayu Pasak, Kecamatan Palembaian.
Sebelumnya, jumlah personil gabungan yang terlibat pada pembangunan huntara terdiri dari anggota TNI berjumlah 100 orang dan tukang sebanyak 6 orang.
Nantinya personel akan ditambah menjadi dua kali lipat, baik TNI maupun tukang.
Baca juga: BNPB: Dana tunggu hunian korban bencana Sumatera mulai dicairkan
Hingga hari ini, proses pengerjaan huntara di Lapangan SDN 05 Kayu Pasak telah mencapai 50 persen dari target.
Baja-baja ringan sebagai pondasi dan pembatas bangunan telah berdiri tegak. Pemasangan dinding mulai dilakukan bertahap. Empat unit alat berat juga terus bekerja sejak pagi hingga malam.
Sementara itu, BNPB bersama Pemkab Agam telah meninjau lokasi yang akan menjadi tempat dibangunnnya huntara tahap II di Kecamatan Palembaian.
Lokasi tersebut merupakan lahan milik warga yang dipinjamkan sementara untuk dibangun huntara. Rencananya, akan dibangun 84 unit huntara di lokasi tersebut.
Saat ini, Pemkab Agam bersama BNPB sedang mempersiapkan kebutuhan dokumen seperti surat persetujuan, SK Bupati Agam, serta beberapa dokumen lainnya untuk izin penggunaan lahan tersebut.
Pembersihan lahan mulai dilakukan pada Minggu.
Baca juga: BNPB percepat pembangunan huntara dengan pola kerja 18 jam per hari
Baca juga: Hunian sementara untuk warga Aceh ditargetkan rampung sebelum Ramadan
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































