Kabupaten Muaro Jambi (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi tengah melakukan penelusuran keberadaan beruang setelah menyerang seorang petani kebun karet di Kabupaten Muaro Jambi, pada Rabu pagi.
"Iya, ada laporan masuk (dari masyarakat) melalui panggilan terpadu (call center)," kata Kepala BKSDA Jambi Agung Nugroho di Jambi, Rabu.
Menurut Agung, saat ini tim dari Seksi Konservasi Wilayah (SKW) dua BKSDA Jambi tengah turun ke lapangan menelusuri terkait laporan masyarakat, setelah peristiwa konflik satwa dengan manusia di Desa Suka Damai, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi.
Camat Mestong, Kabupaten Muaro Jambi, Hermisyaputra, menyampaikan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB di RT 07. Saat itu, Sutini (korban) akan menuju kebun karet miliknya. Nahas baginya, di tengah perjalanan seekor beruang tiba-tiba datang menyerang.
Saat peristiwa berlangsung, Sutini sempat berteriak meminta tolong, untungnya teriakan tersebut didengar oleh suaminya (Priyono) yang berada tidak jauh dari lokasi.
Setelah dihalau, beruang tersebut akhirnya melepaskan cengkeraman dan langsung berjalan menjauh meninggalkan korban.
Akibat peristiwa itu, korban (50) mengalami luka serius di bagian paha, tubuh dan muka. Setelahnya warga membawa korban ke rumah sakit di Kota Jambi untuk mendapatkan perawatan intensif.
Menurut Hermisyaputra, konflik beruang dengan manusia sudah dua kali terjadi dalam kurun waktu dua tahun terakhir.
Ia menduga, konflik tersebut dipicu akibat tutupan hutan sebagai habitat beruang mulai berkurang, sehingga satwa tersebut masuk mendekati pemukiman warga.
"Peristiwa itu sudah diketahui oleh BKSDA," jelas camat.
Baca juga: BKSDA Sumbar siapkan kandang jebak atasi Beruang Madu masuk pemukiman
Baca juga: Beruang madu hasil evakuasi BKSDA Jambi lahirkan seekor anak
Baca juga: BKSDA Jambi terjunkan tim dalami laporan warga diterkam harimau
Pewarta: Agus Suprayitno
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































