Jakarta (ANTARA) - Pembalap Aprilia Marco Bezzecchi mengungkapkan rahasia kebangkitan performa motor pabrikan Italia itu di paruh kedua MotoGP 2025 terletak pada aspek stabilitas pengereman.
Ia mengungkap bahwa perubahan besar itu merupakan hasil adaptasi gaya balap serta kerja keras para insinyur Aprilia sejak awal musim.
“Dalam hal gaya balap, saya harus mengubah banyak hal karena setiap motor memiliki keunggulan dan kelemahannya sendiri,” kata Bezzecchi dikutip dari Crash di Jakarta, Jumat.
Baca juga: Aprilia jadi ancaman bagi Ducati di MotoGP 2026
“Saya beradaptasi dengan Aprilia dan bekerja keras untuk menyesuaikan insting berkendara saya. Tapi semua insinyur juga bekerja luar biasa, dan bagi saya, peningkatan terbesar adalah stabilitas saat pengereman.”
Konsistensi tersebut terbukti dari empat kemenangan yang sudah diraihnya musim ini, yaitu di Silverstone, Misano, Mandalika, dan Phillip Island. Serta tujuh podium Minggu yang menjadi rekor baru bagi pabrikan asal Italia itu. Capaian itu membuat Bezzecchi kini menempati posisi ketiga klasemen dunia, delapan poin di atas pembalap Ducati Francesco Bagnaia.
Pembalap asal Rimini itu menilai kestabilan pengereman membuat motor RS-GP kini tidak hanya kompetitif di tikungan cepat, tetapi juga tangguh di lintasan stop-and-go seperti Mandalika.
“Saya senang dengan kemajuan besar ini. Semua tim dan pabrikan juga merasa puas. Tapi kami masih punya tiga seri tersisa, jadi kami harus tetap fokus agar terus berkembang,” ujarnya.
Bezzecchi datang ke Malaysia dengan catatan positif setelah finis ketiga di MotoGP Australia dan dua kali menang di Sprint Race Mandalika serta Phillip Island.
Baca juga: Bezzecchi menangi Sprint MotoGP Australia, beruntun setelah Mandalika
Di Sepang, ia tak lagi dibebani penalti double long lap seperti seri sebelumnya, namun menolak disebut sebagai favorit juara. “Tentu kami sangat kompetitif dalam beberapa balapan terakhir, tapi setiap sirkuit berbeda. Saya ingin melihat reaksi pertama motor ini di trek luar biasa ini,” kata dia.
Performa impresif Aprilia musim ini juga tak lepas dari kehadiran direktur teknis baru, Fabio Sterlacchini, yang menggantikan Romano Albesiano. Bezzecchi mengaku nyaman bekerja dengan Sterlacchini karena pendekatannya yang tenang dan komunikatif.
“Dia sangat cerdas, tidak hanya dalam hal motor. Bicara dengannya selalu menyenangkan. Pengalamannya besar dan karakternya membuat suasana kerja jadi positif,” kata Bezzecchi.
Ia menambahkan bahwa biasanya ia merasa inferior saat berbicara dengan para insinyur, namun tidak dengan Sterlacchini. “Ketika berbicara dengan beberapa insinyur, saya kadang merasa kurang pengetahuan dibanding mereka. Tapi dengan Fabiano, rasanya berbeda. Dia profesional, tenang, dan membuat saya merasa nyaman,” katanya.
Meski Aprilia kembali kehilangan Jorge Martin akibat cedera, tim tetap menunjukkan kekuatan berkat kerja kolektif di bawah kepemimpinan teknis baru. Lorenzo Savadori akan kembali menggantikan Martin di Malaysia akhir pekan ini.
Baca juga: Bezzecchi catat rekor lap tercepat di GP Australia
Penerjemah: Aditya Ramadhan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































