Beijing (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri China menyebut "China-ASEAN Free Trade Agreement" (CAFTA) 3.0 yang baru saja ditandatangani dapat memberikan lebih banyak kepercayaan untuk pertumbuhan ekonomi di kawasan.
"Protokol Peningkatan Kawasan Perdagangan Bebas 3.0 China-ASEAN yang ditandatangani awal pekan ini merupakan hasil utama dari upaya penguatan hubungan perdagangan kedua belah pihak, dan akan menyuntikkan lebih banyak kepercayaan dan momentum bagi pertumbuhan regional dan ekonomi global," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing, Rabu.
ASEAN-China menandatangani Protokol Peningkatan Kawasan Perdagangan Bebas (CAFTA) 3.0 sebelum KTT ASEAN-China ke-28 di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (28/10).
CAFTA 3.0 bertujuan untuk memperkuat ketahanan ekonomi regional dan menekankan komitmen bersama blok tersebut terhadap inklusivitas dan keberlanjutan.
"Tiga tahun sejak Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) mulai berlaku, China dan ASEAN telah mengintensifkan kerja sama ekonomi dan perdagangan, dan kawasan ini telah mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang pesat. China dan ASEAN telah menjadi mitra dagang utama satu sama lain selama lima tahun berturut-turut," tambah GUo Jiakun.
China, kata Guo Jiakun, adalah anggota keluarga Asia-Pasifik yang bertanggung jawab.
"China telah berada di garda terdepan dalam membangun Kawasan Perdagangan Bebas Asia-Pasifik untuk memperkuat solidaritas dan kerja sama serta memungkinkan pembangunan bersama," ungkap Guo Jiakun.
Terlebih pada pekan lalu, ungkap Guo Jiakun, Partai Komunis China baru saja menyelesaikan sidang pleno untuk merumuskan Rencana Lima Tahun ke-15.
"Rencana ini mencakup proposal untuk membuka China lebih lebar bagi dunia dan bekerja lebih cepat untuk memfasilitasi perjanjian perdagangan dan investasi regional dan bilateral, serta memperluas jaringan kawasan perdagangan bebas berstandar tinggi," jelas Guo Jiakun.
Guo Jiakung pun menegaskan bahwa China akan terus mendorong integrasi ekonomi regional melalui keterbukaan berstandar tinggi dan berupaya mewujudkan komunitas Asia-Pasifik dengan masa depan bersama yang menampilkan keterbukaan dan inklusivitas, pertumbuhan yang didorong oleh inovasi, konektivitas yang lebih luas, dan kerja sama yang saling menguntungkan.
CAFTA 3.0 juga membuka kerja sama mendalam di bidang-bidang baru, secara komprehensif meningkatkan level keterbukaan, dan mendorong pembangunan inklusif.
Pembaruan itu mencakup sembilan bidang utama, meliputi area-area yang sudah ada seperti prosedur bea cukai dan fasilitas perdagangan, standar, serta kerja sama ekonomi dan teknis.
Tidak hanya itu, pembaruan juga mencakup bidang-bidang baru yang berpotensi tinggi seperti ekonomi digital, ekonomi hijau, interkonektivitas rantai pasokan, persaingan dan pelindungan konsumen, serta usaha mikro, kecil, dan menengah.
Terhadap penandatanganan CAFTA 3.0 tersebut, Menteri Luar Negeri Sugiono mengatakan protokol itu menandai tonggak sejarah lainnya yang akan meningkatkan kerja sama ekonomi kedua pihak ke tingkat yang lebih tinggi.
Menlu RI pun menekankan bahwa seiring kuatnya kemitraan ASEAN dan China, kedua pihak perlu memastikan bahwa perdagangan dan investasi tetap berkelanjutan dan adil bagi semua pihak yang terlibat.
Sugiono juga menegaskan bahwa Indonesia tetap berkomitmen untuk bekerja sama membangun kemitraan ASEAN-China yang lebih erat, damai, aman, sejahtera, dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.
Baca juga: Indonesia tegaskan ASEAN-China harus jadi jangkar stabilitas kawasan
Baca juga: ASEAN-China resmikan ACFTA 3.0 guna perkuat perdagangan bebas regional
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































