Jakarta (ANTARA) - Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 Jakarta yang berlangsung pada 19-25 Oktober memasuki babak final apparatus atau final untuk setiap nomor alat.
Kompetisi dunia itu mempertandingkan dua cabang utama, yakni senam artistik putra (Men’s Artistic Gymnastics/MAG) dan senam artistik putri (Women’s Artistic Gymnastics/WAG).
Senam artistik putra memiliki enam nomor utama yang dilombakan yakni senam lantai, kuda-kuda pelana, gelang-gelang, kuda-kuda lompat, palang sejajar, dan palang tunggal.
Baca juga: Klasemen medali Kejuaraan Dunia Senam Artistik
Sementara, kategori putri memiliki empat nomor utama yang dilombakan, yaitu kuda lompat, palang bertingkat, balok keseimbangan, dan senam lantai.
Baik atlet senam putra maupun putri harus menunjukkan kelancaran dan variasi dalam komposisi nomor yang mereka ikuti itu.
Di nomor senam lantai, atlet senam putri tampil diiring musik dan dinilai dari segi artistik. Para juri mencari penampilan keseluruhan, yang mencakup ekspresi, interpretasi musik, dan gaya pribadi, dengan tempo yang bervariasi.
Hal itu tidak diwajibkan dalam nomor senam lantai putra, tetapi mereka perlu menunjukkan unsur kreativitas serta gerakan tumbling yang cepat atau serangkaian ketrampilan akrobatik.
Penilaian juri
Ada dua panel juri dalam senam artistik. Satu panel menilai tingkat kesulitan (panel Skor-D) dan panel lainnya menilai eksekusi (panel Skor-E).
Dua juri menilai tingkat kesulitan setiap ketrampilan. Ketrampilan dinilai dari A, yang termudah dan bernilai 0,1 poin, hingga J, yang bernilai 1,0 poin.
Nilai-nilai itu kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan Skor-D.
Kuda lompat adalah satu-satunya pengecualian. Setiap lompatan diberikan skor-D, yang meningkat sesuai dengan kompleksitas dan kesulitan lompatan.
Baca juga: Melnikova akui sempat ingin pensiun sebelum rebut emas all-around
Panel-D bertanggung jawab untuk memastikan bahwa nilai yang dinyatakan dilakukan oleh pesenam dan memberi tahu panel-E jika pesenam memanfaatkan satu kali kesempatan untuk melakukan lompatan.
Nilai bonus diberikan untuk menghubungkan dua atau lebih elemen yang sulit, misalnya, serangkaian elemen lepas dan tangkap pada palang sejajar dan palang bertingkat, atau serangkaian elemen pada balok dan lantai.
Sementara itu, untuk menilai eksekusi atau skor-E, ada tujuh juri yang mengevaluasi eksekusi setiap ketrampilan. Semua nomor alat dimulai dengan skor-E 10, yang dari situ kesalahan eksekusi akan dikurangi.
Juri memberikan pengurangan poin untuk kesalahan teknis, dengan kesalahan yang paling jelas adalah ketika pesenam jatuh, yang akan dikenakan pengurangan 1,0 poin.
Kesalahan lainnya termasuk langkah saat mendarat, langkah di luar garis batas lantai (yang bisa mencapai 0,50), langkah di luar garis putih paralel di area pendaratan lompat, kurangnya amplitudo (misalnya, gagal mencapai 180 derajat dalam lompatan split), lengan dan kaki tertekuk, dan masih banyak lagi.
Skor D akhir dan Skor E akhir dijumlahkan untuk menghasilkan skor total untuk nomor alat tersebut.
Jika pesenam merasa ada elemen dalam nomor alat mereka yang belum dinilai dengan benar, mereka memiliki kesempatan mengoreksi untuk skor D. Jika juri mengabulkan, skor akan diubah. Namun, kesempatan itu tidak berlaku untuk skor E.
Baca juga: Mengenal nomor yang dipertandingkan di Kejuaraan Dunia Senam Artistik
Untuk memenangi medali di tingkat internasional tertinggi, pesenam biasanya perlu mencapai skor sekira 14, dengan nomor alat terbaik biasanya sekira 15. Dalam kesempatan langka, skor sekira 16 diberikan untuk penampilan yang luar biasa.
Format kompetisi
Kejuaraan dunia individu terdiri atas latihan pada masing-masing alat untuk menentukan juara dunia all-around dari final all-around, dan juara dunia pada masing-masing nomor alat dari final nomor alat.
Kualifikasi, final all-around, dan final alat akan dilakukan sesuai dengan syarat dan regulasi federasi gimnastik internasional (FIG).
Pada babak kualifikasi, dari total enam pesenam MAG terdaftar dan empat pesenam WAG terdaftar, maksimal tiga pesenam MAG dan tiga pesenam WAG yang boleh berkompetisi pada masing-masing alat.
Sebanyak 24 pesenam dengan peringkat tertinggi melaju ke babak final.
Hanya pesenam yang tampil di semua alat pada kualifikasi yang berhak lolos ke final all-around -- mencakup pesenam putra dan putri yang memenuhi syarat pada enam alat untuk putra dan empat alat untuk putri.
Sebanyak 24 pesenam dari kualifikasi akan mengikuti final all-around dengan maksimal dua pesenam per negara.
Sementara, final untuk setiap nomor alat diikuti oleh delapan pesenam yang telah memperoleh skor total tertinggi dalam kualifikasi.
Baca juga: Alarice dan Salsabila puas dengan debutnya di Kejuaraan Dunia Senam
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































