Surabaya (ANTARA) - Manajemen Persebaya Surabaya meluncurkan Persebaya Academy sebagai bagian dari penyempurnaan piramida pembinaan pemain muda yang selama ini menjadi fondasi utama klub berjuluk Bajol Ijo tersebut.
CEO Persebaya Surabaya Azrul Ananda mengatakan pembentukan Persebaya Academy menjadi bentuk evolusi dari sistem pembinaan dua dimensi menjadi piramida tiga dimensi.
“Persebaya sudah terbukti memiliki pembinaan terbaik dalam sejarah sepak bola Indonesia. Dengan Persebaya Academy, piramida pembinaan kami berevolusi dari dua dimensi menjadi tiga dimensi,” kata Azrul saat dikonfirmasi di Surabaya, Kamis.
Menurut dia, langkah tersebut merupakan upaya menjaga keberlanjutan regenerasi pemain sekaligus memperluas akses bagi talenta muda di berbagai daerah.
Azrul menjelaskan, selama ini piramida pembinaan Persebaya bertumpu pada 20 klub anggota yang aktif berkompetisi dan membina pemain sejak usia dini.
Dari situ, kata dia, pemain-pemain berbakat kemudian bergabung ke Persebaya Future Lab di bawah kepemimpinan Ganesa Putra untuk mengembangkan kemampuan menuju karir profesional bersama tim utama.
“Sekarang, melalui Persebaya Academy, peluang terbuka bagi siapa pun yang ingin mengenal sepak bola dan mengembangkan kemampuan secara mandiri,” ucapnya.
Ia mengungkapkan, peserta akademi tidak hanya akan mendapat peningkatan keterampilan teknis, tetapi juga penguatan karakter dan mental.
Selain itu, lanjutnya, para peserta berkesempatan bergabung dengan Persebaya Future Lab jika menunjukkan potensi dan komitmen tinggi.
Dalam struktur organisasi baru ini, Ganesa Putra berperan sebagai Technical Director, sedangkan mantan pemain asing Persebaya, Robertino Pugliara, dipercaya menjadi Football Director di Persebaya Academy.
Baca juga: Persebaya maksimalkan persiapan tim saat jeda kompetisi
Azrul menilai, kombinasi antara klub anggota Persebaya, Persebaya Academy, dan Persebaya Future Lab akan membentuk tiga dinding kokoh dalam piramida pembinaan yang lebih solid dan berkelanjutan.
“Tiga elemen ini akan menjadi pilar penting pembinaan Persebaya. Semakin kokoh, semakin kuat kelangsungan jangka panjang Persebaya, bukan hanya untuk hari ini, tapi untuk Persebaya selamanya,” ujarnya.
Sementara itu, Football Director Persebaya Academy Robertino Pugliara menuturkan, akademi tersebut berfokus pada pendekatan pembelajaran yang menyenangkan dan tanpa paksaan.
Ia menilai, metode tersebut penting untuk menumbuhkan kecintaan anak terhadap sepak bola sejak dini.
“Kami ingin anak-anak belajar sepak bola dengan cara yang menyenangkan, bukan dengan paksaan. Mereka harus enjoy, karena dari situ muncul semangat dan cinta terhadap permainan ini,” ujar Papito, sapaan akrabnya.
Ia menjelaskan, akademi ini memiliki kurikulum khusus yang mencakup pembelajaran situasi permainan, pengambilan keputusan, serta keterampilan teknis.
Selain itu, peserta juga mendapat edukasi tentang nutrisi dan kesehatan atlet agar tumbuh menjadi pemain yang kuat dan disiplin.
Ia juga menekankan pentingnya pengembangan karakter di dalam maupun di luar lapangan, karena tujuan utama akademi bukan semata mencetak pemain profesional, melainkan membentuk pribadi yang lebih baik melalui sepak bola.
“Kami ingin anak-anak belajar menjadi manusia yang lebih baik, bukan hanya pemain bola. Di sini mereka belajar tanggung jawab, disiplin, dan kerja sama,” tutur mantan gelandang Persebaya itu.
Baca juga: Jadwal pekan 9 Super League 2025/26: bigmatch Persebaya lawan Persija
Baca juga: I.League umumkan jadwal baru laga tunda pekan keempat PSM vs Persebaya
Pewarta: Indra Setiawan/Naufal Ammar Imaduddin
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.