Anggota Komisi VII DPR RI temui keluarga korban kapal tenggelam

2 months ago 22

Banyuwangi (ANTARA) - Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Soekartono menemui dan menyerap aspirasi puluhan orang keluarga korban KMP Tunu Pratama Jaya di Posko Informasi Korban Kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu.

"Saya sebagai wakil rakyat hadir ke sini ingin memastikan semua yang dilakukan dalam penanganan kecelakaan laut oleh instansi berwenang berjalan dengan baik," katanya kepada wartawan setempat.

Di hadapan puluhan keluarga korban yang sudah empat hari menunggu kabar anggota keluarganya yang belum ditemukan, Bambang meminta mereka menyampaikan aspirasinya, termasuk layanan terkait informasi terkini mengenai hasil operasi SAR.

Ketika anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra duduk bersila di ruang tunggu Pelabuhan Ketapang, tak sedikit keluarga korban kapal tenggelam itu mendekat duduk bersama meluapkan keinginannya sembari menangis sesegukan.

"Kami ingin petugas selalu memberikan informasi terkini setiap hari Pak, dan kami juga minta tim SAR melakukan pencarian menyisir wilayah pesisir di Jembrana (Bali) maupun daerah pesisir Banyuwangi," kata salah seorang perempuan yang anggota keluarganya belum ditemukan.

Baca juga: Nelayan pahlawan penyelamat penumpang KMP Tunu yang tenggelam

Keluarga korban KMP Tunu Pratama Jaya saat ditemui Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Soekartono di ruang tunggu Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Jatim. Minggu (6/7/2025) ANTARA/Novi Husdinariyanto

Menanggapi sejumlah keluarga korban kapal tenggelam tersebut, Bambang meminta General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Yannes Kurniawan dan petugas lainnya untuk memberikan informasi terkini terkait hasil SAR tiap hari kepada mereka.

"Pak GM tolong selalu berikan informasi terkini setiap hari kepada keluarga korban," kata Bambang kepada GM ASDP Ketapang yang turut mendampingi anggota Komisi VII DPR RI tersebut.

Mengenai penyembuhan trauma (trauma healing) keluarga korban yang anggota keluarganya belum ditemukan itu, menurut Bambang, paling tidak 10 persen dari jumlah keluarga korban yang ada.

"Misal 20 orang, minimal ada dua petugas trauma healing, ini perlu untuk memberikan suatu semangat kepada keluarga korban, sehingga mereka tidak larut dalam kesedihan, jadi perlu adanya petugas penyembuhan trauma untuk menetralisir mereka dari sisi mental," katanya.

Bambang juga menyampaikan telah menerima informasi terkait 40 orang korban tidak terdata dalam sesuai keluarga korban yang datang ke pelabuhan dan melaporkan kepada petugas setempat.

"Jadi nanti akan ada santunan dari Jasa Raharja kepada mereka yang tidak terdata, tapi tidak ada tambahan lagi dan ini sudah final, asuransi 40 orang tersebut wajib dan harus direalisasikan," ucap Bambang.

Baca juga: Tim SAR temukan korban kapal tenggelam di Selat Bali

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |