Jakarta (ANTARA) - PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) akan fokus untuk memperkuat lini bisnis utama yaitu penyediaan solusi dan layanan teknologi informasi (IT) yang disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan pada tahun 2025.
Presiden Direktur ATIC Harry Surjanto Hambali menjelaskan perseroan akan terus mengembangkan transformasi dari penawaran tradisional menuju solusi end-to-end digital, demi menjangkau pasar lebih luas dan meningkatkan nilai bagi konsumen.
"Kami juga memperluas ceruk pasar dengan mengeksplorasi domain bisnis baru, termasuk layanan berbasis cloud, cybersecurity, serta penguatan kapabilitas digital melalui anak perusahaan KPSG Group dan CTI Group,” ujar Harry sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Harry menjelaskan perseroan telah menyempurnakan portofolio dengan melepas unit bisnis yang tidak relevan secara strategis pada 2023 dan 2024, sehingga turut memperkuat posisi keuangan.
Sehingga, lanjutnya, perseroan berada dalam posisi stabil untuk menghadapi tahun 2025, seiring beban yang semakin ringan dan operasional yang semakin efisien.
“Operasional kami saat ini dalam kondisi yang sangat baik. ATIC siap melangkah ke fase berikutnya, fokus pada agility atau kelincahan untuk memperbesar bisnis,” ujar Harry.
Harry mempercayai bahwa kemampuan untuk beradaptasi secara cepat merupakan kunci untuk menavigasi tantangan global dan membuka peluang pertumbuhan baru.
Pihaknya siap melangkah lebih jauh sebagai mitra utama dalam melakukan transformasi digital di Indonesia.
“Saya yakin ATIC sudah menjadi salah satu perusahaan di Indonesia yang berada pada level memadai untuk berkembang lebih jauh. Sekarang saatnya kita fokus pada “kelincahan” atau agility guna mengembangkan bisnis,” ujar Harry.
Pada tahun 2024, ATIC mencatatkan pendapatan sebesar Rp8,9 miliar, atau menurun sebesar 12,3 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Harry menjelaskan, penurunan pendapatan disebabkan, di antaranya perseroan telah melepas kepemilikan atas Equine Global beserta anak perusahaan pada tahun 2023, sehingga ada keuntungan dari divestasi tersebut.
Selain itu, juga berhentinya aktivitas distribusi produk dari beberapa mitra bisnis yang signifikan.
"Penurunan ini tidak berdampak signifikan, sehingga menunjukkan perusahaan masih berhasil menjaga tingkat keuntungan yang cukup stabil," ujar Harry.
Harry melanjutkan, capaian perseroan menegaskan kemampuan dalam beradaptasi secara cepat terhadap dinamika industri, sekaligus memperkuat lini bisnis utama yang lebih berkelanjutan.
“Performa positif ini mencerminkan keberhasilan strategi inovasi dan diversifikasi perusahaan yang secara konsisten menjawab kebutuhan pasar serta memperkuat keberlanjutan bisnis,” ujar Harry.
Baca juga: Laba bersih Anabatic Technologies tumbuh 138 persen di 2023
Baca juga: PT Anabatic Technologies optimistis dapat memperbaiki kinerja
Baca juga: KlikDokter dan ATIC sediakan layanan isoman pasien COVID
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025