Akademisi tekankan pentingnya menjaga kemandirian Ilmu Lingkungan

4 hours ago 2
“Ini bukan sekadar struktur akademik, melainkan soal paradigma ilmu,”

Jakarta (ANTARA) - Pakar Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia Mahawan Karuniasa mengingatkan pentingnya menjaga kemandirian Ilmu Lingkungan sebagai respons merger Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) dengan Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) menjadi Sekolah Pascasarjana Pembangunan Berkelanjutan (SPPB) UI.

“Ini bukan sekadar struktur akademik, melainkan soal paradigma ilmu,” ujar Mahawan dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

Lebih lanjut dia mengatakan pentingnya menjaga keilmuan Ilmu Lingkungan agar tidak tereduksi menjadi sekadar bagian dari pembangunan berkelanjutan.

Menurut dia, Ilmu Lingkungan berakar pada ilmu yang memandang bumi sebagai satu sistem kehidupan utuh di mana manusia hanya menjadi bagian dari jejaring ekosistem.

“Ilmu Lingkungan bersifat integratif dan ekosentris. Fokusnya bukan hanya pembangunan, melainkan menjaga keseimbangan antara sistem alam dan budaya manusia agar bumi tetap lestari,” jelasnya.

Sementara itu, dia memandang pembangunan berkelanjutan sebagai turunan dari teori pembangunan yang lebih normatif dan aplikatif, dengan orientasi pada kebijakan, tata kelola, serta inovasi ekonomi.

“Paradigmanya masih antroposentris, yakni manusia mengelola alam untuk keberlanjutan hidupnya. Sementara Ilmu Lingkungan bersifat earth-centered, atau menempatkan manusia sebagai bagian dari sistem bumi, bukan penguasa atasnya,” katanya menjelaskan.

Oleh sebab itu, dia menilai bila Ilmu Lingkungan ditempatkan di bawah payung Ilmu Pembangunan Berkelanjutan, maka pendekatan ilmiah yang sistemis akan tereduksi menjadi sekadar instrumen kebijakan pembangunan.

“Kita akan kehilangan otonomi ilmiah yang sangat penting. Alam akan dilihat semata-mata dari sisi ekonomi dan utilitas manusia,” ujarnya.

Ia lantas mengatakan hal tersebut justru bertentangan dengan semangat sustainability science (ilmu yang berkelanjutan, red,) yang berupaya menjaga harmoni antara kehidupan manusia dan sistem pendukung kehidupan bumi.

“Ilmu Lingkungan seharusnya menjadi penjaga keberlanjutan bumi, bukan pelayan kebijakan pembangunan,” katanya.

Dalam kesempatan berbeda, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Togar Simatupang pada Rabu (22/10), mengatakan merger SIL dengan SKSG menjadi SPPB UI merupakan hal lumrah.

Pewarta: Rio Feisal
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |