Kota Jambi (ANTARA) - Sebanyak 48.735 siswa kelas XII dari seluruh Provinsi Jambi telah terdaftar untuk mengikuti Tes Kompetensi Akademik (TKA) program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang dilaksanakan secara serentak pada 3 hingga 9 November 2025.
"TKA hampir mirip dengan ujian nasional, tapi bukan syarat kelulusan. TKA hanya untuk mengukur kemampuan anak-anak kelas XII secara nasional," terang Kepala Subbagian Program dan Evaluasi Dinas Pendidikan Provinsi Jambi, Mardianis di Jambi, Kamis.
Mardianus mengatakan, Tes tersebut merupakan agenda nasional, bertujuan memberikan gambaran objektif mengenai kemampuan akademik siswa, sekaligus menggantikan fungsi ujian nasional.
TKA merupakan bagian dari penilaian yang bersifat sukarela, namun sangat strategis, terutama bagi siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Baca juga: Mengukur kapasitas, merajut mutu: TKA dan peta jalan pendidikan
Hingga saat ini, terdapat 776 satuan pendidikan di Provinsi Jambi yang terdata sebagai pelaksana TKA. Terhimpun mulai sekolah negeri, swasta, hingga lembaga pendidikan berbasis pesantren dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Mardianus menjelaskan, Pelaksanaan TKA dilakukan secara daring (online), soal ujian dikirim langsung oleh kementerian dan diawasi secara ketat oleh pengawas dari perguruan tinggi yang telah ditunjuk resmi oleh Kemendikbudristek.
Tidak hanya itu, pihak Dinas Pendidikan Provinsi Jambi juga turut melakukan pemantauan di lapangan untuk memastikan pelaksanaan berlangsung lancar dan sesuai standar.
Baca juga: Pendaftaran TKA 2025 resmi ditutup, lebih 3,5 juta murid siap ikut tes
Meski tidak wajib, siswa yang mengikuti TKA akan mendapatkan sertifikat resmi dari kementerian. Sertifikat tersebut memuat peringkat kemampuan siswa, mulai dari kategori istimewa, memadai, hingga tingkat di bawahnya.
Pewarta: Agus Suprayitno
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.