Wamendikdasmen tekankan pentingnya "deep learning" hadapi era digital

1 week ago 11
Deep learning adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pemahaman mendalam, bukan sekadar hafalan

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat menekankan pentingnya konsep dan implementasi deep learning dalam dunia pendidikan, khususnya untuk menghadapi tantangan di era digital.

Deep learning adalah pendekatan pembelajaran yang menekankan pemahaman mendalam, bukan sekadar hafalan. Kita ingin anak-anak kita tidak hanya membaca, tetapi memahami, tidak hanya menghitung, tetapi menganalisis, tidak hanya menghafal, tetapi mampu menerapkan dan berinovasi,” ujar Wamendikdasmen Atip dalam kuliah umum bertajuk “Deep Learning dalam Pendidikan Era Digital” di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Kota Bandung, Jawa Barat, pada Senin.

Menurutnya, pendidikan di Indonesia perlu bertransformasi agar lebih adaptif terhadap perkembangan zaman, khususnya di era perubahan terjadi dengan sangat cepat dan tidak terduga.

Baca juga: Mendikdasmen tekankan peran deep learning wujudkan pendidikan bermutu

Di samping itu Wamendikdasmen menambahkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, serta fleksibilitas, dalam menghadapi tantangan adalah keterampilan yang harus dimiliki oleh generasi mendatang.

“Sekali lagi, deep learning menjadi pendekatan yang tepat untuk menyiapkan peserta didik menghadapi dunia yang semakin kompleks,” ucapnya.

Lebih lanjut Wamendikdasmen Atip juga menyoroti pentingnya literasi, numerasi, serta keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Baca juga: Mendikdasmen paparkan implementasi deep learning untuk mutu pendidikan

Ia menegaskan pendidikan di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam aspek tersebut, terutama dalam hal pemahaman bacaan dan penerapan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak hanya itu ia pun menyoroti pendekatan deep learning nantinya akan membawa perubahan dalam hubungan antara guru dan siswa yang selama ini cenderung satu arah.

Dengan deep learning, lanjutnya, pemerintah ingin menciptakan lingkungan dimana siswa lebih aktif dalam membangun pemahamannya sendiri, sementara guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing dalam menemukan jawaban.

Baca juga: Jabar implementasikan Deep Learning sambil tunggu kebijakan kurikulum

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |