Madiun (ANTARA) - Wali Kota Madiun, Maidi meresmikan laboratorium kultur jaringan Kota Madiun yang lokasinya berada di kawasan kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Madiun, Jawa Timur.
"Hari ini kita punya laboratorium sendiri, meskipun arealnya sempit tapi hasilnya optimal. Insya Allah dengan ini, ketahanan pangan bisa kita wujudkan," ujar Wali Kota Maidi saat meresmikan laboratorium kultur jaringan Kota Madiun, Selasa.
Menurutnya dengan keberadaan laboratorium kultur jaringan tersebut diharapkan akan menjadi pusat pengembangan bibit unggul dan sekaligus mendukung ketahanan pangan daerah.
Ia menjelaskan Kota Madiun memiliki lahan pertanian yang terbatas. Namun, dengan laboratorium kultur jaringan tersebut bisa menjadi contoh bagi wilayah lain dalam pemanfaatan teknologi dan inovasi pertanian.
Terdapat beberapa jenis bibit yang dikembangkan di laboratorium kultur jaringan tersebut. Di antaranya berbagai jenis pisang, kelapa kopyor, bahkan jagung yang dikembangkan agar satu pohon bisa menghasilkan lima tongkol.
Pihaknya menyatakan bahwa laboratorium tersebut dirancang untuk mengembangkan tanaman-tanaman bernilai ekonomi tinggi, salah satunya kelapa kopyor yang harga bibit per batangnya cukup mahal.
Ia menambahkan, pengembangan bibit dilakukan di lahan pemkot yang belum dimanfaatkan secara maksimal seluas 2–3 hektare.
Para petugas yang terlibat di laboratorium itu juga dibekali dengan pola pikir pertanian modern, termasuk penggunaan sumber air mandiri berbasis energi surya.
Dengan pengembangan laboratorium kultur jaringan tersebut, harapannya tak hanya mendukung ketahanan pangan daerah, namun juga meningkatkan kesejahteraan petani di Kota Madiun.
Baca juga: ICC: Teknologi kultur jaringan solusi tingkatkan produktivitas kelapa
Baca juga: Lab Kultur Jaringan Kaltim dipacu kembangkan beragam varietas unggul.
Baca juga: Pemkot Madiun jadikan Jalan Cokroaminoto sentra wisata kuliner pecel
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025