Kabupaten Malang, Jatim (ANTARA) - TNI Angkatan Udara (AU) mengungkapkan bahwa proses mencuci pesawat tempur atau aircraft washing secara manual seperti dalam video viral yang beredar di media sosial akhir-akhir ini sudah sesuai prosedur.
“Ada yang viral, pesawat F-16 dicuci. Itu yang kami lakukan. Kami memang mencucinya ya kami naik di atas sayap, kami cuci, kami lap. Ya seperti itu, dengan kami menyentuh langsung,” kata Komandan Skadron Teknik (Danskatek) 022 Letkol Tek Dzulkifli Effendi, ditemui di Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu.
Dzulkifli menjelaskan bahwa proses mencuci secara manual tersebut dapat mengetahui titik permasalahan yang terdapat di pesawat tempur. Terlebih, kata dia, hal tersebut merupakan bagian dari pemeliharaan dan perawatan (harwat).
“Bukan berarti kami ngelap gini, ngelap-ngelap saja, tidak. Sambil kami lihat, di situ ada enggak yang skin loose misalnya, kemudian net-nya loose, kemudian ini kok ada yang seperti ini, gitu. Sambil kami bersihkan itu sambil kami inspeksi, kami cek satu per satu, ada masalah enggak ini?” ujarnya.
Adapun dia mencontohkan bahwa salah satu kondisi pesawat yang harus dilaksanakan pencucian adalah setelah terbang melewati lautan.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa prosedur pencucian dimulai dari pre-dock atau pesawat datang. Kemudian, petugas melakukan pengecekan rutin, dan mencuci pesawat.
“Kami catat nih, ini laporannya. Ini skin di sini kelihatan ada crack (retak, red.). Ada potensi crack gitu ya. Sama tim yang in-dock itu akan dicek, ‘oh, betul Pak. Ini ada crack'. Kami laksanakan NDI (nondestructive inspection),” jelasnya.
Sebelumnya, kanal Youtube JackOMural mengunggah video pendek pada Sabtu (8/2), mengenai prajurit TNI mencuci pesawat tempur F-16.
Dalam deskripsi videonya, dia menjelaskan bahwa para prajurit mencuci F-16 seperti mencuci mobil pribadi. Dia juga membandingkan dengan proses pencucian pesawat di Amerika Serikat yang mulai menggunakan robot.
Baca juga: Perwira TNI AU bantu Pindad rancang bom MR-81 RI Live standar Nato
Baca juga: Lanud Abdulrachman Saleh kelola lahan 25 hektare jadi kebun jagung
Pewarta: Rio Feisal
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025
