Oviedo, Spanyol (ANTARA) - Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, Senin malam (17/2), mengatakan bahwa ketika isu Ukraina kembali mengemuka, Uni Eropa (EU) dan tatanan multilateral menghadapi "momen yang menentukan" dan "titik perubahan."
"Kita harus berhenti meremehkan diri sendiri. Eropa adalah proyek politik yang kuat dan blok perdagangan terbesar di dunia. Bersama-sama, kita membentuk ekonomi terbesar di dunia," kata Sanchez dalam konferensi pers.
"Kita memiliki kemampuan, kita memiliki kekuatan, dan kita harus terus memperluas dan memperkuat proyek besar ini untuk Eropa dan kemanusiaan --- EU," katanya lagi.
Pernyataan itu muncul menyusul pertemuan darurat di Paris di mana para pemimpin dari beberapa negara EU, lembaga EU, Inggris dan NATO membahas masa depan Ukraina dan keamanan Eropa di tengah ketidakpastian atas aliansi transatlantik itu.
Untuk pertama kalinya sejak perang meletus, AS memulai negosiasi langsung dengan Rusia tentang masa depan Ukraina.
Perdana menteri sosialis Spanyol itu menyambut baik perkembangan tersebut, dengan mengatakan AS "meletakkan dasar" untuk pembicaraan "yang dapat mengarah pada perdamaian."
"Namun, kami tegaskan: ini bukan akhir yang palsu," katanya.
"Ini bukan pertama kalinya Rusia mencaplok wilayah ... ini harus menjadi perdamaian yang langgeng dan adil," tambahnya, yang kemungkinan merujuk pada pengambilalihan Krimea Ukraina secara ilegal oleh Moskow pada 2014.
Perdana Menteri Spanyol itu mengatakan bahwa solusi yang adil harus melibatkan Ukraina dan EU.
Dia juga mengatakan bahwa solusi tersebut harus memperkuat "multilateralisme, hukum internasional dan kedaulatan nasional" serta mengarah pada Eropa yang lebih kuat dan bersatu.
"Perjuangan Ukraina bukan hanya untuk kemerdekaan dan kebebasannya -- tetapi juga untuk mempertahankan model perdamaian, kemakmuran, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia," kata Sanchez.
"Perdamaian di Ukraina dan keamanan Eropa adalah dua sisi mata uang yang sama," katanya.
Sanchez, yang telah memimpin Spanyol selama tujuh tahun, mengatakan sejarah menunjukkan bahwa EU tumbuh lebih kuat melalui krisis.
Pada saat yang sama, dia meminta blok tersebut untuk "konsisten" dalam menegakkan hukum internasional dan hak asasi manusia.
Spanyol telah menjadi pendukung kuat Ukraina tetapi juga memperjuangkan hukum internasional di Gaza.
Sanchez telah berulang kali mengkritik "standar ganda" Barat dalam pendekatannya terhadap Ukraina dan Palestina.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Menkeu AS beri Zelenskyy waktu 1 jam menimbang kesepakatan mineral
Baca juga: Trump: Zelenskyy akan dilibatkan dalam perundingan konflik Ukraina
Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025