Prancis desak Israel 'tahan diri maksimal' dalam operasi di Tepi Barat

3 hours ago 2

Istanbul (ANTARA) - Prancis pada Rabu (26/2) mendesak Israel untuk menerapkan “pengendalian diri maksimal” dalam operasi militer di Tepi Barat bagian utara.

Prancis menyoroti bahwa serangan Israel semakin intensif di kamp pengungsi Jenin, Tulkarem, dan Tubas telah menyebabkan korban sipil serta pengungsian massal.

"Prancis menyerukan kepada otoritas Israel untuk menerapkan pengendalian maksimal dalam penggunaan kekuatan dan memastikan, sesuai hukum kemanusiaan internasional, perlindungan terhadap penduduk sipil," kata Kementerian Luar Negeri Prancis dalam sebuah pernyataan.

Kementerian tersebut menyoroti bahwa operasi militer Israel telah menyebabkan 40.000 warga Palestina kehilangan tempat tinggal.

"Prancis menegaskan kembali bahwa setiap pemindahan paksa penduduk bertentangan dengan hukum internasional dan mendesak otoritas Israel untuk mengizinkan warga sipil yang mengungsi akibat operasi ini segera kembali ke rumah mereka," kata pernyataan itu.

Tentara Israel telah melakukan operasi militer di Tepi Barat bagian utara sejak 21 Januari, menewaskan lebih dari 61 warga Palestina dan membuat ribuan lainnya mengungsi, menurut pejabat Palestina.

Ketegangan terus meningkat di seluruh wilayah pendudukan Tepi Barat.

Di wilayah itu, sedikitnya 923 warga Palestina telah tewas dan hampir 7.000 lainnya terluka akibat serangan tentara Israel dan pemukim ilegal sejak dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Situasi di Tepi Barat memburuk, Irlandia desak kepedulian dunia

Baca juga: PBB kecam rencana Israel menetap di Tepi Barat

Penerjemah: Primayanti
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |