Jakarta (ANTARA) - Polres Metro Jakarta Barat masih menunggu hasil uji balistik dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri terkait kasus peluru nyasar yang mengenai kaki seorang anak berinisial M (6) di Cengkareng.
Pelaksana Tugas (Plt) Kasi Humas Polres Metro Jakarta Barat Iptu Muri Rifia mengatakan uji balistik yang dilakukan tersebut terutama untuk mengetahui jenis peluru dan senjata yang dipergunakan.
Baca juga: Polisi selidiki kasus anak terkena peluru nyasar di Cengkareng
"Saat ini kita masih menunggu hasil penyelidikan dan hasil dari Laboratorium Forensik Bareskrim Mabes Polri terkait uji balistik untuk mengetahui jenis peluru maupun jenis senjata yang dipergunakan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kasi Humas Polres Metro Jakarta Barat Iptu Muri Rifia kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut, kata Muri, uji balistik tersebut juga ditujukan untuk mengetahui asal muasal peluru yang mengenai kaki seorang anak di Cengkareng tersebut.
"Selain itu, kami juga ingin mengetahui asal muasal peluru itu," ujar Muri.
Baca juga: Pemilik rumah di Tangsel kena peluru nyasar yang dikira lampu meledak
Pihak Polres Jakbar pun belum dapat memastikan kapan hasil uji balistik tersebut akan keluar.
"Intinya kita masih menunggu ya," ungkap Muri.
Sebelumnya, Polisi menyelidiki seorang anak berinisial M (6) yang terkena peluru nyasar saat tengah tertidur di rumahnya di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat.
Kasat Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung menyebut bahwa pihaknya tengah mengumpulkan bukti perihal kasus yang terjadi pada Selasa (11/2) sekira pukul 22.15 WIB tersebut agar bisa mengungkap pelaku penembakan.
"Ya benar, kejadian tersebut terjadi di sebuah bengkel sepeda di Cengkareng. Korban seorang bocah laki-laki berinisial M (6). Terhadap kasus ini, kami masih melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan bukti dan keterangan saksi," ujar Arfan saat dikonfirmasi di Jakarta pada Kamis (13/2).
Baca juga: Anggota Polresta Tangerang langgar kode etik terkait peluru nyasar
Peristiwa tersebut, kata Arfan, terjadi ketika korban sedang tidur bersama kedua orang tuanya di dalam rumah yang sekaligus bengkel sepeda.
"Sekitar pukul 22.15 WIB, ada suara keras diikuti suara benda jatuh. Tak lama setelah itu, bocah itu menangis histeris," ujar Arfan.
Kemudian, ketika orang tuanya membuka selimut yang dikenakan korban, orang tua korban terkejut melihat darah mengalir deras dari paha kiri, tepat di atas lutut anak itu.
"Panik dan khawatir akan kondisi anaknya, kedua orang tua korban langsung melarikannya ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis," ujar Arfan.
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025