Jakarta (ANTARA) - Enam perwira TNI AU membantu PT Pindad dalam merancang bom MK-81 RI Live berstandar Nato agar biasa memperkuat persenjataan TNI.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Ardi Syahri menjelaskan bahwa kontribusi TNI AU itu dalam rangka memperkuat kerja sama antara PT Pindad dan TNI AU di bidang persenjataan.
"Keberhasilan pengembangan bom MK-81 RI Live menunjukkan kolaborasi yang erat antara TNI AU dan industri pertahanan nasional," kata Ardi saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Rabu.
Kadispenau mengatakan bahwa perwira tersebut berkontribusi dalam berbagai aspek teknis perancangan bom, mulai dari desain, analisis, simulasi, fabrikasi, uji coba, hingga sertifikasi.
Karena kontribusi tersebut, menurut dia, bom rancangan PT Pindad dan TNI AU itu dapat digunakan di beberapa alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AU.
Atas kontribusi pihaknya, PT Pindad memberikan penghargaan kepada para perwira TNI AU tersebut. Pemberian penghargaan oleh Direktur Produksi PT Pindad Hera Rosmiati kepada empat perwira perwakilan TNI AU di Ruang Auditorium PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, Selasa (18/2).
Ia menyebutkan nama empat perwira itu, yakni Dandepohar 60 Kolonel Tek Sapta Jengkar, Kalab Senamu Dislitbangau Letkol Tek Yogaswara, Kalab Jikur Dislitbangau Mayor Tek Handoko, dan Lettu Sus Giri Yudo.
"Keempatnya dinilai memiliki peran penting dalam memastikan bom MK-81 RI Live memenuhi standar dan spesifikasi yang telah ditetapkan," kata Marsma TNI Ardi.
Dengan adanya kerja sama ini, dia berharap PT Pindad dapat terus membantu TNI AU memperkuat alutsista demi menunjang tugas dalam mempertahankan kawasan udara Indonesia.
Untuk diketahui, Bom MK-81 RI Live merupakan bom tajam standar Nato yang dapat digunakan oleh pesawat tempur TNI AU.
Uji coba operasionalnya telah dilakukan dengan pesawat EMB-314 Super Tucano. Keberhasilan uji coba ini menegaskan bahwa bom tersebut telah memenuhi semua persyaratan teknis. Bahkan, siap untuk diproduksi massal dalam waktu dekat.
Baca juga: Komisi I nilai PT Pindad mampu perkuat sistem pertahanan Indonesia
Baca juga: Kepala Bappenas: Industri pertahanan merupakan investasi strategis
Pewarta: Walda Marison
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2025