Jakarta (ANTARA) - Sejumlah penjual bunga di kawasan Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat, meraup untung menyusul tingginya kunjungan ziarah menjelang Ramadhan 1446 Hijriah.
Mereka menawarkan berbagai jenis bunga untuk peziarah yang datang untuk mendoakan keluarga mereka yang telah meninggal dunia, mulai dari bunga tabur hingga bunga untuk dekorasi makam.
Seorang penjual bunga sekitar TPU Karet Bivak, Sulis (62), Kamis, mengatakan, puncak kunjungan peziarah biasanya terjadi sekitar seminggu sebelum Ramadhan.
"Jelang Ramadhan ini, memang paling ramai. Kalau sudah mendekati puasa, penjualan bisa naik signifikan. Kalau ramai bisa dapat untung sekitar Rp2 juta per hari," kata dia.
Baca juga: TPU Karet Bivak dipadati peziarah jelang Ramadhan
Sulis yang sudah berjualan bunga di kawasan tersebut selama tiga tahun itu juga menjual bunga tabur dan bunga tangkai seperti mawar dan lavender.
Namun, dia menawarkan paket buket bunga dengan harga mencapai Rp50.000-an per buket.
Meskipun jumlah pembeli meningkat saat menjelang Ramadhan, para penjual bunga ini juga mengungkapkan tantangan mereka dalam menjalani profesi ini.
Sulis mengungkapkan bahwa cuaca yang tidak menentu seringkali mempengaruhi pendapatan mereka.
"Kalau hujan, orang-orang jadi malas datang, jadi penjualannya agak turun," katanya.
Penjual bunga lainnya di sekitar TPU Karet Bivak, Isna (30) mengungkapkan bahwa momentum bulan Ramadhan selalu menjadi waktu yang paling sibuk bagi dirinya dan para penjual bunga lainnya.
Baca juga: Peziarah padati TPU Semper di hari libur jelang Ramadhan
"Tiap tahun mendekati bulan Ramadhan, memang selalu ramai. Biasanya, menjelang puasa atau hari-hari besar seperti Lebaran, jumlah pengunjung bisa naik berkali-kali lipat,” ujarnya yang sudah berjualan buang sejak empat tahun terakhir.

Menurut Isna, pada saat-saat tertentu, penjualan bunga bisa mencapai hingga Rp2 juta hingga Rp3 juta per hari.
Keramaian tersebut dipicu oleh tradisi ziarah yang dilakukan oleh banyak orang sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Bagi banyak orang, momen tersebut merupakan saat untuk berdoa dan mengenang orang-orang yang telah meninggal, terutama keluarga terdekat.
Isna mengatakan sebagian besar pembeli memilih bunga tabur, yang biasa dibandrol sekitar Rp10.000 per kantong. Selain itu, bunga tangkai seperti mawar, melati, dan lavender juga cukup diminati, dengan harga bervariasi antara Rp15.000 hingga Rp35.000 per tangkai.
Baca juga: Keutamaan dan ketentuan ziarah kubur dalam ajaran Islam
Menurut kedua penjual bunga ini, bunga yang paling banyak dibeli oleh peziarah adalah bunga melati dan mawar. Jenis bunga ini banyak dipilih karena memiliki aroma yang wangi dan dianggap memiliki makna spiritual yang dalam dalam tradisi ziarah.
Selain itu, ada pula bunga air mawar yang dijual dalam botol dengan harga 10.000 per botol juga cukup diminati oleh peziarah yang ingin melakukan doa bersama di makam.
Meski begitu, baik Isna maupun Sulis tetap menjalani profesi ini dengan penuh semangat, karena mereka menyadari bahwa bisnis bunga ini tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga memberikan kesempatan untuk ikut serta dalam tradisi budaya yang sangat penting bagi banyak orang.
Pewarta: Ade irma Junida/Yamsyina Hawnan
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025