Manado (ANTARA) - Penerbangan langsung Manado-China akan meningkatkan sektor pariwisata di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) tahun 2025 ini.
"Sejak kemarin penerbangan perdana Lucky Air dengan nomor penerbangan 8L846 dari Kunming Changsui International Airport mendarat mulus di Bandara Sam Ratulangi Manado," kata GM Bandara Saam Ratulangi (Samrat) Maya Damayanti, di Manado, Rabu.
Maya mengatakan kedatangan maskapai asal China dengan jenis pesawat Airbus A320 Neo ini dengan mengangkut penumpang dari Kunming Changsui International Airport sebanyak 152 penumpang tiba di bandara Sam Ratulangi.
Dia menjelaskan sejak dua tahun terakhir turis asing sudah mulai ramai ke Sulut beberapa dari China juga semakin bertambah.
Sebelumnya juga, katanya lagi, sudah ada beberapa maskapai penerbangan asal China yaitu China Southern dari Guangzhou, Lion Air penerbangan dari Fuzhou Changle Internasional Airport dan yang terbaru adalah Lucky Air dari Kunming Changsui International Airport.
Dari data kedatangan di akhir tahun 2024 dimana turis asal China mendominasi masuk ke Sulut ini adalah 67,66 persen dari keseluruhan turis mancanegara yang masuk di Bandara Sam Ratulangi Manado atau naik sebesar 25,45 persen dibanding tahun 2023 khusus turis asal China.
PT Angkasa Pura Indonesia selaku pengelola Bandara Sam Ratulangi Manado menyatakan siap menyambut dan melayani pesawat Lucky Air dan rencananya akan beroperasi tiga kali dalam seminggu.
Hal itu adalah momen istimewa bagi Kota Manado sebagai destinasi pariwisata dunia selain Bali dan merupakan langkah penting dalam memperkuat konektifitas udara dengan China dan negara-negara lainnya.
"Kami berharap ke depan pesawat dari Kunming ini akan menjadi salah tujuan pariwisata yang menghubungkan ke negara-negara sekitar dan Sam Ratulangi tentunya sudah siap dengan kapasitas terminal 6 juta penumpang dan operasional 24 jam serta memiliki 22 parking stand,” kata Maya.
Baca juga: Bandara Samrat layani rute internasional Guangzhou-Manado
Baca juga: Wisman berkunjung ke Sulut didominasi warga China
Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
