Pemprov komitmen kembangkan sekolah hijau di Bengkulu

3 hours ago 1

Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bengkulu berkomitmen mengembangkan konsep green school atau sekolah hijau di seluruh wilayah, baik sekolah negeri maupun swasta.

"Langkah ini sejalan dengan kebijakan nasional untuk mendorong pendidikan berbasis lingkungan dan keberlanjutan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu Haryadi, di Bengkulu, Kamis.

Haryadi menyampaikan hal itu usai mendampingi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti dan Anggota Komisi X DPR RI Dewi Coryati dalam kunjungan kerja di SMA Muhammadiyah 4 Kota Bengkulu.

"Kita sepakat dengan arahan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah menjaga alam Indonesia, menjaga alam Bengkulu. Kita ingin Bumi Merah Putih tetap hijau, lestari, dan berkelanjutan," katanya.

Baca juga: Tumbuhkan cinta lingkungan pada anak melalui sekolah hijau

Menurut dia, penguatan implementasi green school di Bengkulu akan dikembangkan sesuai dengan kebijakan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI, yang menitikberatkan pada optimalisasi sekolah berbasis Adiwiyata.

Pemprov Bengkulu berencana menerbitkan kebijakan turunan bagi pemerintah kabupaten dan kota guna memastikan program ini berjalan efektif di tingkat lokal.

"Ini bukan hanya soal pendidikan, tetapi juga upaya kolektif menyelamatkan bumi dari dampak pemanasan global dan perubahan iklim. Melalui sekolah, kita membentuk generasi yang sadar lingkungan, membiasakan tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi penggunaan plastik, serta menghemat energi," kata dia.

Baca juga: Green School Bali masuk nominasi sekolah terbaik lingkungan

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti dalam arahannya menegaskan bahwa sekolah ramah lingkungan merupakan salah satu program prioritas kementerian.

Konsep Adiwiyata yang diterapkan dalam green school tidak hanya berfokus pada efisiensi energi, tetapi juga mendorong pemanfaatan energi terbarukan sebagai bagian dari ekosistem pendidikan yang lebih berkelanjutan.

Menurut dia, penguatan green school sangat relevan dengan tantangan perubahan iklim yang kini menjadi perhatian global. Para ahli lingkungan bahkan memprediksi bahwa pada 2100 suhu rata-rata dunia bisa meningkat hingga 4 derajat Celsius, yang akan berdampak serius terhadap kondisi cuaca ekstrem.

Baca juga: Siswa SMK Farmasi Sekesal Surabaya belajar ke Pak Oles Green School

"Selain pengembangan teknologi, hal yang lebih mendesak adalah membangun budaya ramah lingkungan. Kesadaran kolektif dalam menjaga alam akan menjadi fondasi bagi gerakan green society, di mana masyarakat secara aktif terlibat dalam menjaga keseimbangan lingkungan," ujar Abdul Mu’ti.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |