Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali melakukan penjajakan pasar atau market sounding untuk mencari metode yang tepat digunakan untuk mengatasi permasalahan sampah di Denpasar.
Saat ditemui di Denpasar, Bali, Kamis, Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan saat ini ada tiga metode yang dikaji agar sampah di Kota Denpasar bisa segera diselesaikan.
"Yang jelas namanya market sounding itu terhadap berbagai macam program. Ada RDF, ada insenerator, ada juga gasifikasi, tentunya mana yang terbaik nanti tim yang memutuskan," kata dia.
Gasifikasi sampah adalah proses mengubah sampah menjadi gas sintesis yang dapat digunakan sebagai bahan bakar transportasi, bahan kimia, pupuk, dan gas alam pengganti.
Terkait dengan penutupan wacana penutupan TPA Suwung pada tahun 2026, Jaya Negara mengatakan hingga kini pihaknya masih mencari investor atau pihak ketiga untuk mengatasi masalah sampah di Kota Denpasar.
"Yang jelas masalah penutupan TPA Suwung itu kita kan sudah ikuti dengan langkah sekarang. Di Kota Denpasar sudah melakukan analisis terhadap penanganan sampah. Kita lagi berjalan ini. Mudah-mudahan kita mendapat investor yang benar-benar bisa bekerja dengan baik untuk menangani sampah di Denpasar," katanya.
Baca juga: Pemkot Denpasar kembangkan dua TPST daur ulang
Baca juga: Wali kota: Mulai 1 Oktober warga Denpasar harus pilah sampah mandiri
Sementara itu, Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan penutupan TPA Suwung di Denpasar Selatan tidak belum bisa dialihkan ke tempat lain sebelum ada solusi untuk penanganan sampah di seluruh Bali.
"Enggak bisa langsung. Mesti ada solusi dulu. Begitu siap, baru tutup. Kalau enggak, mau dibawa ke mana?," katanya.
Saat ditanyai soal solusi penanganan sampah di Bali, Wayan Koster mengatakan masih harus rembuk dengan para kepala daerah di daerah Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan)
"Ini akan dirembukin dulu dengan Wali Kota, Bupati Badung, Gianyar, Tabanan. Untuk pengolahan sampahnya ini, ada yang berbasis sumber dan ada yang harus diolah dengan teknologi," katanya.
Dalam sambutannya di Hari Ulang Tahun Kota Denpasar Ke-237, Wayan Koster memasukkan penanganan sampah masuk dalam daftar program prioritas.
Salah satu solusi yang ditawarkannya yakni membudayakan pengelolaan sampah berbasis sumber di desa, desa adat, kelurahan, dan komunitas khusus.
Selain berbasis sumber, Wayan Koster merekomendasikan penanganan sampah dengan menggunakan tekhnologi.
"Sampah akan dikelola dengan skema pengelolaan sampah berbasis sumber. Kedua, pengolahan sampah dengan teknologi karena Denpasar itu volume sampahnya besar dan tidak semua bisa dijalankan berbasis sumber," katanya.
Baca juga: Denpasar bangun 300 percontohan pengelolaan sampah Teba Modern
Baca juga: Pemkot Denpasar canangkan komitmen bersama pengelolaan sampah
Pewarta: Rolandus Nampu
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025